Sebanyak empat korban tewas dalam kecelakaan bus yang mengangkut rombongan guru TK se-Kecamatan Tulungagung di Jalan Raya Kesamben, Blitar, Jawa Timur, Sabtu, dimakamkan di Tulungagung.
Anita Tursiana (46), guru TK yang menjadi korban meninggal dalam kecelakaan bus tersebut langsung dikebumikan setelah jenazahnya diserahkan ke pihak keluarga di rumah duka di Desa Serut, Kecamatan Boyolangu.
Baca juga: Bus rombongan guru TK terguling di Blitar, dikabarkan lima meninggal
Kepergian ibu satu anak yang dikenal enerjik dan inovatif dalam pengembangan sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan taman kanak-kanak di bawah Yayasan CPS itu meninggalkan duka, tak hanya di keluarganya, namun juga di kalangan tetangga dan sejawatnya di PAUD dan TK CPS.
"Kepergian beliau menjadi kehilangan terbesar bagi kami semua," kata Yeni Widawati, sejawat guru almarhumah Anita Tursiana di PAUD dan TK CPS.
Baca juga: RSUD Ngudi Waluyo Blitar sebut lima korban tewas akibat kecelakaan bus
Selain Anita, tiga korban tewas lainnya dalam kecelakaan bus Fabian Anugrah Trans nopol AG 7555 UR juga dimakamkan di tempat pemakaman umum asal desa masing-masing.
Ketiga orang korban meninggal yang masing-masing berlatar belakang kepala TK dan pengawas TK di lingkup Kecamatan Tulungagung itu adalah Siti Fatimah (50) warga Kecamatan Gondang; Naksabandi (58) warga Desa Balerejo, Kecamatan Kauman, dan Kasihatin yang merupakan kepala sekolah TK Perwari, Tulungagung.
Kabag Humas Pemkab Tulungagung Galih Nusantoro memastikan para korban kecelakaan bus, baik yang meninggal, luka berat, sedang maupun ringan telah mendapat penanganan memadai di rumah sakit di Blitar (RSUD Ngudi Waluyo, RS Wafa Husada dan beberapa klinik layanan terdekat lokasi kecelakaan).
Empat dari lima korban meninggal dalam kecelakaan bus itu yang berasal dari Tulungagung telah dievakuasi ke rumah duka masing-masing, setelah dilakukan prosedur standar penanganan korban kecalakaan. Sementara tiga orang mengalami luka berat dan 17 lainnya luka ringan.
"Untuk yang luka berat masih diperlukan sejumlah tindakan observasi sehingga tidak bisa langsung dievakuasi ke Tulungagung," kata Galih.
Baca juga: Polisi Blitar evakuasi badan bus terjun ke sungai
Namun, untuk 17 korban luka ringan, Bupati Tulungagung yang datang langsung membezuk para korban di RSUD Ngudi Waluyo Blitar telah meminta ke direktur rumah sakit milik Pemkab Blitar itu agar bisa dialihkan atau dirujuk ke RSUD dr Iskak Tulungagung.
"Selama (nanti) dirawat di RSUD dr Iskak Tulungagung, biaya akan ditanggung pemerintah (daerah)," katanya.
Baca juga: Bus carrying kindergarten teachers topples in East Java, killing five
Sebuah bus pariwisata yang mengangkut rombongan guru TK asal Kabupaten Tulungagung mengalami kecelakaan di jembatan Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Sabtu pagi, mengakibatkan lima orang penumpang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Informasinya, guru pengawas dan kepala sekolah taman kanak-kanak asal Kabupaten Tulungagung itu rencananya menghabiskan akhir pekan di Pasuruan.
Bus yang ditumpangi rombongan guru TK itu terperosok di Jalan Raya Kesamben, tepatnya sebelah timur SPBU Kesamben. Lokasi kecelakaan juga dekat dengan jembatan di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar.
Kejadian berawal saat bus Fabian Anugrah Trans dengan nomor polisi AG 7555 UR melaju dari arah barat dan tepat di atas jembatan menghindari truk tronton yang sedang berhenti karena mogok.
Sopir bus berusaha banting stir untuk menghindar ke kanan, hingga menabrak satu sepeda motor dari arah timur dan selanjutnya bus terjun ke sungai.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Anita Tursiana (46), guru TK yang menjadi korban meninggal dalam kecelakaan bus tersebut langsung dikebumikan setelah jenazahnya diserahkan ke pihak keluarga di rumah duka di Desa Serut, Kecamatan Boyolangu.
Baca juga: Bus rombongan guru TK terguling di Blitar, dikabarkan lima meninggal
Kepergian ibu satu anak yang dikenal enerjik dan inovatif dalam pengembangan sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan taman kanak-kanak di bawah Yayasan CPS itu meninggalkan duka, tak hanya di keluarganya, namun juga di kalangan tetangga dan sejawatnya di PAUD dan TK CPS.
"Kepergian beliau menjadi kehilangan terbesar bagi kami semua," kata Yeni Widawati, sejawat guru almarhumah Anita Tursiana di PAUD dan TK CPS.
Baca juga: RSUD Ngudi Waluyo Blitar sebut lima korban tewas akibat kecelakaan bus
Selain Anita, tiga korban tewas lainnya dalam kecelakaan bus Fabian Anugrah Trans nopol AG 7555 UR juga dimakamkan di tempat pemakaman umum asal desa masing-masing.
Ketiga orang korban meninggal yang masing-masing berlatar belakang kepala TK dan pengawas TK di lingkup Kecamatan Tulungagung itu adalah Siti Fatimah (50) warga Kecamatan Gondang; Naksabandi (58) warga Desa Balerejo, Kecamatan Kauman, dan Kasihatin yang merupakan kepala sekolah TK Perwari, Tulungagung.
Kabag Humas Pemkab Tulungagung Galih Nusantoro memastikan para korban kecelakaan bus, baik yang meninggal, luka berat, sedang maupun ringan telah mendapat penanganan memadai di rumah sakit di Blitar (RSUD Ngudi Waluyo, RS Wafa Husada dan beberapa klinik layanan terdekat lokasi kecelakaan).
Empat dari lima korban meninggal dalam kecelakaan bus itu yang berasal dari Tulungagung telah dievakuasi ke rumah duka masing-masing, setelah dilakukan prosedur standar penanganan korban kecalakaan. Sementara tiga orang mengalami luka berat dan 17 lainnya luka ringan.
"Untuk yang luka berat masih diperlukan sejumlah tindakan observasi sehingga tidak bisa langsung dievakuasi ke Tulungagung," kata Galih.
Baca juga: Polisi Blitar evakuasi badan bus terjun ke sungai
Namun, untuk 17 korban luka ringan, Bupati Tulungagung yang datang langsung membezuk para korban di RSUD Ngudi Waluyo Blitar telah meminta ke direktur rumah sakit milik Pemkab Blitar itu agar bisa dialihkan atau dirujuk ke RSUD dr Iskak Tulungagung.
"Selama (nanti) dirawat di RSUD dr Iskak Tulungagung, biaya akan ditanggung pemerintah (daerah)," katanya.
Baca juga: Bus carrying kindergarten teachers topples in East Java, killing five
Sebuah bus pariwisata yang mengangkut rombongan guru TK asal Kabupaten Tulungagung mengalami kecelakaan di jembatan Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Sabtu pagi, mengakibatkan lima orang penumpang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Informasinya, guru pengawas dan kepala sekolah taman kanak-kanak asal Kabupaten Tulungagung itu rencananya menghabiskan akhir pekan di Pasuruan.
Bus yang ditumpangi rombongan guru TK itu terperosok di Jalan Raya Kesamben, tepatnya sebelah timur SPBU Kesamben. Lokasi kecelakaan juga dekat dengan jembatan di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar.
Kejadian berawal saat bus Fabian Anugrah Trans dengan nomor polisi AG 7555 UR melaju dari arah barat dan tepat di atas jembatan menghindari truk tronton yang sedang berhenti karena mogok.
Sopir bus berusaha banting stir untuk menghindar ke kanan, hingga menabrak satu sepeda motor dari arah timur dan selanjutnya bus terjun ke sungai.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019