Calon Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur periode 2019-2024, Jamhadi akan menyiapkan outlook ekonomi atau sejumlah pandangan tentang perekonomian khususnya di Jawa Timur setiap tahunnya.

"Kami akan menyiapkan outlook ekonomi ke pemerintah kota/kabupaten di Jatim minimal setiap tahun sekali," kata Jamhadi, yang juga Direktur Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Institute Jawa Timur di bawah kepemimpinan La Nyalla Mattalitti dihubungi di Surabaya, Sabtu.

Menurut dia, tujuan outlook ekonomi adalah untuk memperoleh saran dan masukan terkait isu perekonomian yang tengah berkembang, sebagai bagian dari proses penyusunan kebijakan publik khususnya di Jawa Timur.

Jamhadi memprediksi pertumbuhan ekonomi sampai akhir tahun 2019 ialah 5,3 persen dan  2020 pertumbuhannya diprediksi 5,3 persen-5,6 persen. Sedangkan inflasi pada 2019 ditaksir di angka 3,5 persen, 2020 sebanyak 2,0 persen sampai 4,0 persen.

"Saat ini dua perubahan besar sedang terjadi, perubahan demografi dan teknologi," kata Jamhadi yang akan mengikuti Musda Kadin Jatim pada 18 Desember 2018, dimana pelaksanaan musda tersebut melibatkan Kadin kabupaten/kota dan asosiasi terkait di se-Jawa Timur.

Untuk menyiapkan kebutuhan kompetensi SDM di era industri 4.0 dan ekonomi digital, lanjut dia, ditetapkan strategi perbaikan pendidikan dan pelatihan vokasi antara lain reformasi kelembagaan, pengembangan standar kompetensi, pembakuan mekanisme pemagangan dan pendanaan.

Jamhadi menambahkan, pada era 4.0, dunia usaha membutuhkan terobosan dan inovasi untuk menggerakkan perekonomian. Jamhadi sebelumnya mengatakan pihaknya telah merancang Perda tentang pengembangan ekonomi kreatif.

Mantan Ketua Kadin Surabaya dua periode ini berharap rancangan itu akan mendapatkan respons positif dari Pemkot dan DPRD. Pria yang kini menjabat tim ahli Kadin Jatim itu mengatakan, Kadin adalah mitra strategis pemerintah sekaligus wadah para pelaku usaha.

Ekonomi kreatif, menurut Jamhadi, punya 16 subsektor di antaranya, makanan dan minuman, fesyen, penyiaran, dan arsitektur. Semua sektor sudah ada di Surabaya sehingga berpeluang besar untuk dikembangkan. (*)

 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019