Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar menyatakan bahwa program "Sapu Bersih Nyemplung Kali" (Sabers Pungli) di Jawa Timur akan dijadikan sebagai percontohan penanganan daerah aliran sungai.

Sapu Bersih Nyemplung Kali merupakan gerakan masyarakat untuk membersihkan bagian hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas di Kota Batu, Jawa Timur.

"Saya kira, apa yang dikembangkan oleh Jawa Timur, akan kita bawa menjadi contoh. Ini bisa langsung kita kombinasikan," kata Siti di Kota Batu, Kamis.

Baca juga: Penambang pasir ilegal di Sungai Brantas gunakan alat berat, tak ada penindakan

Siti menjelaskan bahwa masalah daerah aliran sungai tidak terbatas pada hulu, tapi mencakup seluruh bagian mulai hulu sungai, badan sungai, teras sungai, tepi sungai, hilir sungai, hingga tebing-tebingnya.

Ia mengatakan bahwa ada pola pengembangan daerah aliran sungai yang bisa mendatangkan manfaat ekonomi bagi warga tanpa menimbulkan gangguan terhadap kelestarian lingkungan. 

"Manfaatnya adalah, tepi sungai kia perbaiki, ditanami. Jika daerahnya bagus, bisa kita jadikan ekowisata dan dikelola masyarakat seperti melalui karang taruna," kata Siti mengenai pola yang disebut ecoparian.

Baca juga: Aktivis lingkungan Tulungagung surati Kapolri terkait penambangan ilegal Sungai Brantas

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa dalam upaya pemulihan DAS Brantas, pemerintah daerah juga bekerja sama dengan delapan perguruan tinggi yang ada di wilayah Jawa Timur.

"Kalau dari hulu ada Sabers Pungli, di hilir akan ada delapan universitas yang akan masuk dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Brantas Tuntas," ujar Khofifah.

Baca juga: PJT survei ulang penambangan pasir liar di Sungai Brantas

Delapan perguruan tinggi yang terlibat dalam pemulihan DAS Brantas meliputi Universitas Airlangga, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Institut Agama Islam Negeri (UIN) Madura, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Brawijaya, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Uiversitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA), dan Universitas Pembangunan Nasional.

"Saya rasa, ini bagian dari komitmen kita sebagai sebuah bangsa, tentu daya dukung alam dan daya dukung lingkungan harus kita jaga bersama," kata Khofifah.

Sungai Brantas bersumber dari mata air di Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Sungai Brantas, yang panjangnya 320 kilometer, melalui wilayah Malang, Blitar, Tulungagung, Kediri, Jombang, dan Mojokerto.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019