Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surabaya, Jatim, menilai perlu adanya sinergi antara Badan Nasional Narkotika Kota (BNNK) dan Pemerintah Kota Surabaya dalam menjalankan program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).

Ketua Komisi D Bidang Kesra DPRD Surabaya Khusnul Khotimah di Surabaya, Kamis, mengatakan sebenarnya selama ini organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemkot Surabaya sudah menjalankan program P4GN.

"Hanya saja, kegiatan P4GN yang dilakukan oleh OPD belum disampaikan kepada BNNK Surabaya," katanya

Menurut dia, dalam rapat dengar pendapat beberapa hari lalu, pihak BNNK menginginkan adanya sinergi kegiatan penguatan program P4GN.

"Jika memang itu yang diinginkan BNNK, maka Komisi D akan melihat dan mengecek langsung ke dinas-dinas terkait, bagaimana kegiatan P4GN selama ini," ujarnya.

Politikus PDI Perjuangan itu, mengatakan ada sejumlah OPD yang dinilai sudah menjalankan P4GN seperti halnya di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya.

Menurut dia, program P4GN di Dinkes berjalan baik seperti kegiatan tes urine dan lainnya.

Bahkan, di Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP5A) ada sosialisasi dinamika kegiatan remaja.

Melalui OPD tersebut, kata dia, banyak masukan yang berkaitan dengan narkoba.

"Jadi saya pikir Pemkot Surabaya sudah berjalan intensif penguatan program P4GN," katanya.

Hal terpenting, katanya, masyarakat Surabaya harus ikut turut serta dalam mencegah pengedaran narkotika di Surabaya, seperti selalu menciptakan lingkungan aman dan menjaga ketahanan keluarga.

"Karena lingkungan berpengaruh yang kuat terhadap masuknya penggunaan narkoba, jadi penguatan internal keluarga sangat penting," katanya.

Kepala BNNK Surabaya AKBP Kartono pada kesempatan sebelumnya mengatakan penyalahgunaan narkoba di Surabaya sudah memprihatinkan.

"Kita menemui anak umur 8-9 tahun yang sudah terpapar penyalahguna narkoba," ujarnya.

Ia juga mengatakan warung kopi sekarang ditengarai sebagai tempat peredaran narkoba.

"Ini setelah dilakukan razia Satpol PP kemudian dilakukan konseling, ternyata warkop (warung kopi) ini juga menjadi sumber tempat peredaran narkoba juga," katanya.

Ia mengatakan di warung kopi pengedar narkoba melakukan bujuk rayu terhadap anak-anak sekolah.

"Apalagi sekarang ini banyak warung kopi buka 24 jam dengan fasilitas wifi," katanya. (*)
 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019