Atlet angkat besi andalan Indonesia Eko Yuli Irawan sukses memenuhi target dengan merebut medali emas setelah mencatatkan total angkatan terbaik 309 kilogram pada SEA Games 2019 di Manila, Filipina, Senin.
Berlaga di RSMC Ninoy Aquino Stadium, Manila, lifter Eko Yuli Irawan mencatatkan angkatan snatch seberat 140 kilogram dan clean and jerk 169 kilogram.
Baca juga: SEA Games 2019: Windy Cantika sabet emas sekaligus pecahkan rekor dunia junior
Pesaingnya yang mendapatkan medali perak dari Vietnam, Thach Kim Tuan, mencatatkan total angkatan 304 kilogram, masing-masing snatch seberat 135 kilogram dan clean and jerk 169 kilogram.
Sedangkan perunggu diraih Malaysia melalui Muhamad Aznil Bin Bidin dengan mencatatkan total angkatan 283 kilogram, snatch seberat 126 kilogram dan clean and jerk 157 kilogram.
"Alhamdulillah tahun ini cukup puas karena total angkatan lebih baik dibanding SEA Games sebelumnya," kata Eko Yuli.
Baca juga: SEA Games 2019: Lifter Lisa Setiawati sumbang perak, Vietnam rebut emas
Lifter asal Jatim itu mengaku jalannya pertandingan cukup ketat, sebab Vietnam juga diperhitungkan di kelas dunia, sehingga laga kali ini bisa dianggap sebagai Olimpiade mini.
"Laga kali ini bisa dijadikan sebagai pemanasan menuju Olimpiade, dan dipastikan penampilan Vietnam akan lebih baik ke depannya, sehingga perlu diantisipasi," kata peraih medali emas Asian Games 2018 ini.
Baca juga: SEA Games 2019: Hanya sumbang perunggu, lifter Surahmat ungkapkan kekecewaan
Sebelumnya, Eko Yuli Irawan juga mencatatkan total angkatan terbaik 306 kilogram dari 140 kilogram snatch dan 166 kilogram clean and jerk yang dibuat di Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Thailand, pertengahan September 2019.
Adapun torehan angkatan tertinggi Eko Yuli Irawan diukir pada tahun 2018, di mana dia sempat memecahkan rekor dunia angkat besi kelas 61 kilogram putra dengan total angkatan 317 kilogram yang berasal dari snatch 143 kilogram dan clean and jerk 174 kilogram.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Berlaga di RSMC Ninoy Aquino Stadium, Manila, lifter Eko Yuli Irawan mencatatkan angkatan snatch seberat 140 kilogram dan clean and jerk 169 kilogram.
Baca juga: SEA Games 2019: Windy Cantika sabet emas sekaligus pecahkan rekor dunia junior
Pesaingnya yang mendapatkan medali perak dari Vietnam, Thach Kim Tuan, mencatatkan total angkatan 304 kilogram, masing-masing snatch seberat 135 kilogram dan clean and jerk 169 kilogram.
Sedangkan perunggu diraih Malaysia melalui Muhamad Aznil Bin Bidin dengan mencatatkan total angkatan 283 kilogram, snatch seberat 126 kilogram dan clean and jerk 157 kilogram.
"Alhamdulillah tahun ini cukup puas karena total angkatan lebih baik dibanding SEA Games sebelumnya," kata Eko Yuli.
Baca juga: SEA Games 2019: Lifter Lisa Setiawati sumbang perak, Vietnam rebut emas
Lifter asal Jatim itu mengaku jalannya pertandingan cukup ketat, sebab Vietnam juga diperhitungkan di kelas dunia, sehingga laga kali ini bisa dianggap sebagai Olimpiade mini.
"Laga kali ini bisa dijadikan sebagai pemanasan menuju Olimpiade, dan dipastikan penampilan Vietnam akan lebih baik ke depannya, sehingga perlu diantisipasi," kata peraih medali emas Asian Games 2018 ini.
Baca juga: SEA Games 2019: Hanya sumbang perunggu, lifter Surahmat ungkapkan kekecewaan
Sebelumnya, Eko Yuli Irawan juga mencatatkan total angkatan terbaik 306 kilogram dari 140 kilogram snatch dan 166 kilogram clean and jerk yang dibuat di Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Thailand, pertengahan September 2019.
Adapun torehan angkatan tertinggi Eko Yuli Irawan diukir pada tahun 2018, di mana dia sempat memecahkan rekor dunia angkat besi kelas 61 kilogram putra dengan total angkatan 317 kilogram yang berasal dari snatch 143 kilogram dan clean and jerk 174 kilogram.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019