Keluarga atlet senam artistik asal Kota Kediri, Jawa Timur, Shalfa Avrila Siani, ingin agar nama baik atlet itu bisa dipulihkan, karena tudingan masalah keperawanan dari tim pelatih senam.
"Tentu kami ingin. Namun, kami serahkan semua ke kuasa hukum," kata ayahanda Shalfa Avrila, Satrio Utomo, saat dikonfirmasi wartawan di Kediri, Minggu.
Baca juga: Atlet senam Shalfa Avrila terpukul karena tuduhan tidak perawan
Ia mengemukakan, kondisi anaknya saat ini sedang tidak drop. Terlebih lagi, masalah itu juga membuat Shalfa Avrila tidak lagi bersemangat.
Satrio Utomo hanya berharap ada jalan keluar terbaik untuk anaknya.
Disinggung rencana bertemu dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terkait dengan kejadian ini, Satrio Utomo menyebutkan dirinya menunggu tindak lanjut kuasa hukumnya.
"Rencana bertemu dengan gubernur masih menunggu dari kuasa hukum. Kalau Shalfa kebetulan tidak enak badan," tambah dia.
Baca juga: Soal pemulangan atlet senam Shalfa Avrila, KONI Kediri pertemukan dengan Gubernur Khofifah
Atlet senam artistik Shalfa Avrila gagal ikut ajang SEA GAmes 2019, setelah dipulangkan oleh pelatih. Ia mengklaim dituduh tidak lagi perawan, tetapi tim pelatih menyatakan alasan pemulangan karena indisipliner dan penurunan prestasi.
Ayu Kurniawati, ibu kandung Shalfa Avrila Siani, mengatakan bahwa anaknya sebenarnya dia tidak mau (sekolah di Gresik) dan mau pindah ke Kediri, karena malu.
Padahal, dirinya sudah mengajak Shalfa Avrila melakukan pemeriksaan di RS Bhayangkara Kediri dan hasilnya selaput dara masih utuh.
Baca juga: Wali Kota Kediri ikut tanggapi polemik pemulangan atlet senam Shalfa Avrila
Ayu mengaku sempat kecewa, karena dari tim pelatih ternyata tidak mau menerima hasil tes tersebut dan meminta agar dilakukan tes ulang di RS wilayah Gresik.
Ibunda Shalfa Avrila sempat keberatan dengan permintaan tim pelatih itu, sebab tes sudah dilakukan dan hasilnya bisa dipertanggungjawabkan.
Baca juga: Bukan masalah keperawanan, ini penjelasan PB Persani soal pemulangan atlet senam Shalfa Avrila
Kini, anaknya mengaku sudah tidak lagi bersemangat untuk ikut latihan, karena masalah tersebut. Bahkan, berencana pindah sekolah ke Kediri.
Namun, karena anaknya sudah kelas tiga dan tinggal beberapa bulan lagi ujian, sang ibu menguatkan agar Shalfa Avrila tetap bersemangat.
Terkait dengan tudingan indisipliner, ia menyatakan berbeda dengan apa yang ditudingkan oleh tim pelatih di awal-awal pada anaknya, hingga tidak bisa ikut SEA Games 2019.
"Kalau saya tidak masalah indisipliner. Tapi yang belakangan kan itu. Awalnya soal tidak perawan, kami kaget, shock, tidak bisa berpikir apa-apa, sudah buntu, anaknya juga down," lanjut dia.
Ia berharap, kejadian ini tidak terulang kepada atlet lainnya dan cukup anaknya saja yang menjadi korban.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Tentu kami ingin. Namun, kami serahkan semua ke kuasa hukum," kata ayahanda Shalfa Avrila, Satrio Utomo, saat dikonfirmasi wartawan di Kediri, Minggu.
Baca juga: Atlet senam Shalfa Avrila terpukul karena tuduhan tidak perawan
Ia mengemukakan, kondisi anaknya saat ini sedang tidak drop. Terlebih lagi, masalah itu juga membuat Shalfa Avrila tidak lagi bersemangat.
Satrio Utomo hanya berharap ada jalan keluar terbaik untuk anaknya.
Disinggung rencana bertemu dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terkait dengan kejadian ini, Satrio Utomo menyebutkan dirinya menunggu tindak lanjut kuasa hukumnya.
"Rencana bertemu dengan gubernur masih menunggu dari kuasa hukum. Kalau Shalfa kebetulan tidak enak badan," tambah dia.
Baca juga: Soal pemulangan atlet senam Shalfa Avrila, KONI Kediri pertemukan dengan Gubernur Khofifah
Atlet senam artistik Shalfa Avrila gagal ikut ajang SEA GAmes 2019, setelah dipulangkan oleh pelatih. Ia mengklaim dituduh tidak lagi perawan, tetapi tim pelatih menyatakan alasan pemulangan karena indisipliner dan penurunan prestasi.
Ayu Kurniawati, ibu kandung Shalfa Avrila Siani, mengatakan bahwa anaknya sebenarnya dia tidak mau (sekolah di Gresik) dan mau pindah ke Kediri, karena malu.
Padahal, dirinya sudah mengajak Shalfa Avrila melakukan pemeriksaan di RS Bhayangkara Kediri dan hasilnya selaput dara masih utuh.
Baca juga: Wali Kota Kediri ikut tanggapi polemik pemulangan atlet senam Shalfa Avrila
Ayu mengaku sempat kecewa, karena dari tim pelatih ternyata tidak mau menerima hasil tes tersebut dan meminta agar dilakukan tes ulang di RS wilayah Gresik.
Ibunda Shalfa Avrila sempat keberatan dengan permintaan tim pelatih itu, sebab tes sudah dilakukan dan hasilnya bisa dipertanggungjawabkan.
Baca juga: Bukan masalah keperawanan, ini penjelasan PB Persani soal pemulangan atlet senam Shalfa Avrila
Kini, anaknya mengaku sudah tidak lagi bersemangat untuk ikut latihan, karena masalah tersebut. Bahkan, berencana pindah sekolah ke Kediri.
Namun, karena anaknya sudah kelas tiga dan tinggal beberapa bulan lagi ujian, sang ibu menguatkan agar Shalfa Avrila tetap bersemangat.
Terkait dengan tudingan indisipliner, ia menyatakan berbeda dengan apa yang ditudingkan oleh tim pelatih di awal-awal pada anaknya, hingga tidak bisa ikut SEA Games 2019.
"Kalau saya tidak masalah indisipliner. Tapi yang belakangan kan itu. Awalnya soal tidak perawan, kami kaget, shock, tidak bisa berpikir apa-apa, sudah buntu, anaknya juga down," lanjut dia.
Ia berharap, kejadian ini tidak terulang kepada atlet lainnya dan cukup anaknya saja yang menjadi korban.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019