Calon Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, Jamhadi menyatakan rakyat di Jawa Timur akan sejahtera apabila semua Kadin kabupaten/kota menerapkan program "ABCG" (Akademisi, Bisnis, Community dan Government).
"Saya juga akan selalu berkoordinasi dengan Kadin Kabupaten/Kota di Jatim untuk memperkuat ABCG," kata Jamhadi di Surabaya, Kamis.
Jamhadi menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan ABCG adalah Akademisi (A) harus dekat dengan Kadin, karena kalau akademisi dekat dengan Kadin kabupaten/kota maka, maka riset yang dihasilkan akademisi bisa digunakan perusahaan untuk kepentingan bisnis melalui Kadin.
Menurut mantan Ketua Kadin Surabaya dua periode ini, dengan adanya kerja sama yang baik maka nantinya akan saling menguntungkan baik dari pihak akademisi, perusahaan dan Kadin sendiri.
"Selama ini banyak hasil riset akademisi dari perguruan tinggi yang belum banyak dimanfaatkan perusahaan. Makanya ini, saya berusaha nantinya Kadin menjembatani akademisi dengan perusahaan," katanya.
Sedangkan Bisnis (B), lanjut dia, banyak asosiasi di bawah Kadin yang perlu ditingkatkan kerja samanya seperti Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Ikatan Wanita usaha Indonesia (IWAPI) , Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Asosiasi Travel dan lainnya.
Begitu juga dengan Community (C) atau komunitas, Jamhadi berharap ketua Kadin Kabupaten/Kota harus punya kedekatan dengan berbagai komunitas di daerah masing-masing. Begitu juga dekat dengan wartawan dengan membentuk program kerja (pokja) wartawan Kadin, sehingga pemberitaan yang baik atau positif bisa disampaikan ke masyarakat.
Terakhir, Government (G) atau pemerintah, Jamhadi menginginkan program-program pemerintah, kaitannya dengan bagaimana tata kelola pemerintahan supaya Pendapatan Asli Daerah (PAD) tinggi. Jika Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tinggi, maka tata kelola tata ruang kota atau kabupatennya baik, semua rakyat sejahtera baik petani, petambak, peternak dan lainnya.
Diketahui Kadin Jawa Timur pada 19 Desember 2019 akan mempunyai ketua umum yang baru sebagai pengganti La Nyalla Mahmud Mattalitti, yang sekarang menjabat Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.
Adapun calon kuat Ketua Umum Kadin Jawa Timur yang mendapat dukungan dan akan melanjutkan kinerja ketua Kadin Jatim sekarang yakni Jamhadi, mantan ketua Kadin Surabaya dua periode.
Jamhadi sendiri tertarik berkarier di Kadin Jawa Timur karena melihat sosok La Nyalla sebagai panutannya di organisasi Kadin. Selain itu, Jamhadi ingin pemberdayaan ekonomi daerah diseluruh kabupaten/kota yang melibatkan ketua-ketua Kadin se-Jawa Timur.
Jamhadi sendiri sudah 10 tahun bersama La Nyalla sebagai tim ahli di Kadin Jatim. Bahkan La Nyalla menunjuk Jamhadi hingga saat ini sebagai Direktur Kadin Institut. Hal ini dikarenakan Jamhadi dipercaya oleh warga dan pengusaha Surabaya karena pengalamannya sebagai ketua Kadin Surabaya dua periode mulai 2009-2014 dan 2014-2019. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Saya juga akan selalu berkoordinasi dengan Kadin Kabupaten/Kota di Jatim untuk memperkuat ABCG," kata Jamhadi di Surabaya, Kamis.
Jamhadi menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan ABCG adalah Akademisi (A) harus dekat dengan Kadin, karena kalau akademisi dekat dengan Kadin kabupaten/kota maka, maka riset yang dihasilkan akademisi bisa digunakan perusahaan untuk kepentingan bisnis melalui Kadin.
Menurut mantan Ketua Kadin Surabaya dua periode ini, dengan adanya kerja sama yang baik maka nantinya akan saling menguntungkan baik dari pihak akademisi, perusahaan dan Kadin sendiri.
"Selama ini banyak hasil riset akademisi dari perguruan tinggi yang belum banyak dimanfaatkan perusahaan. Makanya ini, saya berusaha nantinya Kadin menjembatani akademisi dengan perusahaan," katanya.
Sedangkan Bisnis (B), lanjut dia, banyak asosiasi di bawah Kadin yang perlu ditingkatkan kerja samanya seperti Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Ikatan Wanita usaha Indonesia (IWAPI) , Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Asosiasi Travel dan lainnya.
Begitu juga dengan Community (C) atau komunitas, Jamhadi berharap ketua Kadin Kabupaten/Kota harus punya kedekatan dengan berbagai komunitas di daerah masing-masing. Begitu juga dekat dengan wartawan dengan membentuk program kerja (pokja) wartawan Kadin, sehingga pemberitaan yang baik atau positif bisa disampaikan ke masyarakat.
Terakhir, Government (G) atau pemerintah, Jamhadi menginginkan program-program pemerintah, kaitannya dengan bagaimana tata kelola pemerintahan supaya Pendapatan Asli Daerah (PAD) tinggi. Jika Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tinggi, maka tata kelola tata ruang kota atau kabupatennya baik, semua rakyat sejahtera baik petani, petambak, peternak dan lainnya.
Diketahui Kadin Jawa Timur pada 19 Desember 2019 akan mempunyai ketua umum yang baru sebagai pengganti La Nyalla Mahmud Mattalitti, yang sekarang menjabat Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.
Adapun calon kuat Ketua Umum Kadin Jawa Timur yang mendapat dukungan dan akan melanjutkan kinerja ketua Kadin Jatim sekarang yakni Jamhadi, mantan ketua Kadin Surabaya dua periode.
Jamhadi sendiri tertarik berkarier di Kadin Jawa Timur karena melihat sosok La Nyalla sebagai panutannya di organisasi Kadin. Selain itu, Jamhadi ingin pemberdayaan ekonomi daerah diseluruh kabupaten/kota yang melibatkan ketua-ketua Kadin se-Jawa Timur.
Jamhadi sendiri sudah 10 tahun bersama La Nyalla sebagai tim ahli di Kadin Jatim. Bahkan La Nyalla menunjuk Jamhadi hingga saat ini sebagai Direktur Kadin Institut. Hal ini dikarenakan Jamhadi dipercaya oleh warga dan pengusaha Surabaya karena pengalamannya sebagai ketua Kadin Surabaya dua periode mulai 2009-2014 dan 2014-2019. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019