Bupati Blitar Rijanto menegaskan adanya komitmen untuk mendukung sektor peternakan rakyat terutama ayam petelur yang menjadi salah satu penyangga perekonomian masyarakat di Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

"Karena perekonomian masyarakat di Kabupaten Blitar sangat bergantung pada sektor peternakan, khususnya peternakan ayam petelur. Kami berharap dan percaya bahwa upaya ini dapat mengembangkan produktivitas, kualitas dan kuantitas telur hasil ternak, sehingga kami dapat menyuplai ke lebih banyak lagi daerah lain," kata Bupati Rijanto di Blitar, Selasa.

Rijanto juga memberikan apresiasi kinerja USAID Adaptasi Perubahan Iklim dan Ketangguhan (APIK) yang menggandeng Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) Kabupaten Blitar dan telah mendukung program pemberdayaan peternakan rakyat.

Program ini telah ditindaklanjuti dengan peresmian pusat pembelajaran peternakan ayam cerdas iklim bagi para peternak ayam petelur di Kabupaten Blitar, tepatnya di Desa Ngrejo, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar.

Menurut Rijanto, program itu membawa dampak positif dan bisa meningkatkan ketangguhan kurang lebih 1.000 peternak skala kecil.

Pusat pembelajaran tersebut juga menyertakan kandang ayam percontohan dengan desain yang membuat sirkulasi udara dan distribusi air yang lebih baik.

Kandang ayam yang lebih baik akan membantu para peternak untuk menghadapi kondisi cuaca ekstrem, meningkatkan efisiensi penggunaan air, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas telur sehingga penghidupan dan kesejahteraan para peternak ayam lebih terjamin dan berkelanjutan.

Dalam kesempatan yang sama, Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, Mark McGovern mengatakan bahwa program ini merupakan upaya untuk mendukung tingkat kesejahteraan rakyat Indonesia.

"Melalui kerja sama ini, kami yakin akan adanya pengaruh positif bagi masyarakat di Kabupaten Blitar, juga sebagai bukti komitmen kami dalam berkontribusi mengembangkan perekonomian masyarakat," kata Mark McGovern.

Kabupaten Blitar termasuk salah satu pusat produksi telur terbesar di Indonesia, dengan mampu memasok 70 persen telur untuk Jawa Timur dan berkontribusi 30 persen dari pasokan telur nasional.

Pada 2018, total populasi ayam petelur di Kabupaten Blitar adalah lebih dari 15 juta ekor dengan total produksi telur 155.802 ton.

Di samping peluang dan potensi produksi yang menjanjikan, para peternak masih menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah dampak iklim dan risiko bencana alam terhadap usaha budi daya mereka.

Penurunan produksi telur tersebut juga berdampak pada bisnis lain dalam rantai nilai, misalnya, ketika produksi lebih rendah dan petani memiliki pendapatan lebih sedikit, terjadi penurunan permintaan untuk pakan ayam.

Fasilitas baru tersebut diharapkan bisa mencegah kondisi buruk lingkungan yang mengancam produksi telur.

Para peternak mengaku terbantu dengan program ini karena dapat memperoleh informasi lebih mendalam mengenai kandang ayam yang baik untuk ternak sehingga produksi telur menjadi lebih baik. 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019