Polres Sampang, Jawa Timur, mengantisipasi terjadinya carok massal antarpendukung calon kepada desa dia dua desa di Kecamatan Camplong dan Ketapang, menyusul adanya kericuhan saat pelaksanaan pemungutan suara berlangsung, Kamis.
Pilkades yang ricuh di dua desa itu masing-masing di Desa Tadden, Kecamatan Camplong dan Desa Bira Barat, Kecamatan Ketapang, Sampang.
"Kami sudah mengerahkan pasukan khusus ke dua desa ini dari Brimob Polda Jatim untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan," kata Kapolres AKBP Didit Bambang Wibowo Saputro.
Di Desa Bira Barat, situasi keamanan memanas, karena sebagian warga calon pemilih tidak menerima undangan memilih dari panitia penyelenggara pemilihan, sedangkan di Desa Tadden, Kecamatan Camplong ditemukan ada warga yang membuat keribuhan, sehingga terpaksa diamankan petugas.
Gerakan untuk membuat situasi rusuh di Desa Bira Barat, Kecamatan Ketapang dilakukan oleh sekelompok orang bersenjata tajam. Kelompok ini mengorganisir warga untuk membuat situasi gaduh dengan cara-cara kekerasan.
Sedangkan di Desa Tadden, seorang warga yang diduga tidak memiliki hak pilih berupaya menggunakan hak pilihnya, dan segara ditangkap oleh warga lain.
Oknum warga ini nyaris dihakimi massa pendukung salah satu calon kepala desa, namun berkat kesigapan petugas di lapangan, hal tersebut bisa diantisipasi.
"Saat ini kami telah mempertebal personel keamanan di dua desa ini, dengan mengerahkan pasukan khusus bersenjata lengkap ke lakasi kejadian," kata kapolres, menjelaskan.
Selain dari personel Brimob Polda Jatim, Polres Sampang juga meminta bantuan pasukan dari Kodim 0828 Sampang.
Kapolres juga meminta, agar personelnya melakukan penyisiran kemungkinunan adanya warga yang membawa senjata tajam, sebagaimana juga terjadi di Desa Bira Barat, Kecamatan Ketapang, Sampang.
Sementara itu, pilkades serentak di Kabupaten Sampang, Pulau Madura, Provinsi Jawa Timur kali ini digelar di 38 desa yang tersebar di 14 kecamatan di wilayah itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Pilkades yang ricuh di dua desa itu masing-masing di Desa Tadden, Kecamatan Camplong dan Desa Bira Barat, Kecamatan Ketapang, Sampang.
"Kami sudah mengerahkan pasukan khusus ke dua desa ini dari Brimob Polda Jatim untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan," kata Kapolres AKBP Didit Bambang Wibowo Saputro.
Di Desa Bira Barat, situasi keamanan memanas, karena sebagian warga calon pemilih tidak menerima undangan memilih dari panitia penyelenggara pemilihan, sedangkan di Desa Tadden, Kecamatan Camplong ditemukan ada warga yang membuat keribuhan, sehingga terpaksa diamankan petugas.
Gerakan untuk membuat situasi rusuh di Desa Bira Barat, Kecamatan Ketapang dilakukan oleh sekelompok orang bersenjata tajam. Kelompok ini mengorganisir warga untuk membuat situasi gaduh dengan cara-cara kekerasan.
Sedangkan di Desa Tadden, seorang warga yang diduga tidak memiliki hak pilih berupaya menggunakan hak pilihnya, dan segara ditangkap oleh warga lain.
Oknum warga ini nyaris dihakimi massa pendukung salah satu calon kepala desa, namun berkat kesigapan petugas di lapangan, hal tersebut bisa diantisipasi.
"Saat ini kami telah mempertebal personel keamanan di dua desa ini, dengan mengerahkan pasukan khusus bersenjata lengkap ke lakasi kejadian," kata kapolres, menjelaskan.
Selain dari personel Brimob Polda Jatim, Polres Sampang juga meminta bantuan pasukan dari Kodim 0828 Sampang.
Kapolres juga meminta, agar personelnya melakukan penyisiran kemungkinunan adanya warga yang membawa senjata tajam, sebagaimana juga terjadi di Desa Bira Barat, Kecamatan Ketapang, Sampang.
Sementara itu, pilkades serentak di Kabupaten Sampang, Pulau Madura, Provinsi Jawa Timur kali ini digelar di 38 desa yang tersebar di 14 kecamatan di wilayah itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019