BPBD Kabupaten Ngawi, Jawa Timur mencatat jumlah kerugian material akibat bencana angin ribut atau puting beliung yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Kasreman dan Bringin pada 11-12 November lalu mencapai Rp300 juta.

"Total kerugian materi akibat bencana angin ribut tersebut diperkirakan mencapai Rp300 juta," ujar Kepala Pelaksana BPBD Ngawi Prila Yuda Putra di Ngawi, Sabtu.

Hasil pendataan, angin puting beliung disertai hujan es tersebut telah merobohkan sebanyak 10 rumah warga dan ratusaan rumah lainnya rusak. Kerusakan terparah melanda di Desa Gunungsari, Kecamatan Kasreman.

Sesuai rincian, angin telah merobohkan delapan rumah warga di Dusun Geneng, Dusun Gunungsari, dan Dusn Gunung Kendil di Desa Gunungsari, Kecamatan Kasreman. Sedangkan di Dusun Mboan, Desa Sumber Bening, Kecamatan Bringin terdapat dua rumah warga roboh.

Pada tahap awal, BPBD Ngawi telah menyalurkan bantuan logistik untuk meringankan penderitaan korban bencana. Pada tahap selanjutnya, BPBD setempat akan membantu perbaikan rumah warga yang roboh.

Saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak terkait agar dana perbaikan tersebut segera terealisasi.

Pihaknya meminta warga Ngawi tetap mewaspadai angin ribut yang rawan terjadi saat musim pancaroba seperti saat ini. Sesuai pemetaan, wilayah Kabupaten Ngawi sangat berpotensi terjadi angin kencang atau puting beliung. Hal itu karena secara geografis terletak di antara Gunung Wilis dan Lawu.

Salah satu korban bencana angin puting beliung di Dusun Geneng, Desa Gunungsari adalah Sikem. Ia dan tiga anggota keluarganya lainnya terpaksa harus tinggal di tenda terpal yang didirikan darurat di sekitar bangunan rumahnya yang roboh terkena angin.

"Sudah lebih dari empat hari ini tidur di tenda. Kalau malam dingin, kalau siang panas dan mandi keringat," kata Sikem.

Selain darurat tempat tinggal, pihaknya juga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ia dan keluarganya terpaksa bergantung pada bantuan tetangganya untuk makan dan juga mandi.

Pihaknya berharap, bantuan perbaikan rumah dari Pemkab Ngawi segera teralisasi sehingga keluarganya dapat tidur lagi di dalam rumah.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019