Kementerian Perindustrian memberikan bantuan berupa satu set alat untuk melembutkan kulit dan setting thermometer kepada Unit Pelayanan Teknis (UPT) Industri Kulit dan Produk Kulit Magetan untuk dapat digunakan oleh para pelaku industri kulit setempat.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Magetan Sucipto, Jumat, mengatakan, alat tersebut senilai mencapai Rp900 juta dan akan membantu proses penyamakan industri kulit di Magetan lebih maksimal.

Semula, sesuai tahapan, proses penyamakan kulit butuh waktu hingga empat jam untuk melembutkan enam kuintal menggunakan drum kayu konvensional.

"Dengan alat automatically drum itu hanya butuh waktu dua jam, jadi bisa hemat waktu sampai dua jam," kata Sucipto.

Adapun, bantuan tersebut diberikan karena industri kulit masuk prioritas rencana induk pengembangan industri nasional, terutama industri kulit di Magetan yang dianggap penting oleh pemerintah.

Hal itu karena sentra kulit di Magetan memasok seluruh Indonesia. Produksi kulit di Magetan merupakan yang terbesar dibandingkan daerah lain, seperti Padang, Cibaduyut, dan Garut. Sehingga, pengembangan industri kulit tersebut mendapat perhatian khusus.

Hal itu diwujudkan dengan pemberian fasilitasi mesin dan peralatan untuk mendukung para pelaku IKM agar menghasilkan kulit yang lebih bagus.

Dengan perbaikan proses kering kulit itu, lanjut Sucipto, diharapkan bisa meningkatkan produksi dan kualitasnya, sebab produk kulit menjadi lima besar komoditas ekspor unggulan di Jatim.

Lembaran-lembaran kulit dikirim ke berbagai negara. Di antaranya Singapura, Taiwan, Vietnam, Tiongkok, hingga India.

Ia menambahkan, industri kulit menjadi bagian penting bagi Kabupaten Magetan. Sebab produksi kulit menyumbang produk domestik regional bruto (PDRB) di Magetan secara signifikan.

Tak kalah penting, keberadaan IKM di lingkungan industri kulit (LIK) juga menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Magetan dan sekitarnya. Sehingga mengurangi jumlah pengangguran.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019