Universitas Surabaya (Ubaya) mendorong ratusan mahasiswanya berwirausaha melalui festival yang dikemas dalam kegiatan Creo Festa Speed 1 pada 14-15 Nopember 2019. 

Ketua pelaksana Creo Festa, Prof Sujoko Efferin, saat pembukaan festival itu di kampus setempat, Kamis, mengatakan, ada 153 produk karya mahasiswa yang dipamerkan.

"Creo Festa merupakan festival pameran karya produk mahasiswa yang digelar setiap semester sebagai hasil akhir dari mata kuliah Kewirausahaan dan Inovasi Ubaya," katanya.

Mahasiswa juga dapat menambah wawasan serta pengetahuan terkait dunia kewirausahaan dengan mengikuti Street Talkshow maupun Business Talkshow bersama influencer dan professional di bidangnya.

"Pada festival ini, selain memberikan wawasan terkait kewirausahaan, mahasiswa dilatih dengan diberikan tugas dalam kelompok untuk membuat sebuah inovasi produk sesuai nama brand usaha sendiri. Produk tersebut dipamerkan serta dijual kepada pengunjung," ujarnya.

Dalam kegiatan ini, kata dia,  terbagai dua zona Creo Festa yaitu zona FoodTuristic dan zona CreArtistic. Pada zona FoodTuristic akan di pamerkan seluruh produk inovasi olahan makanan maupun minuman.

Sedangkan untuk zona CreArtistic akan memamerkan produk inovasi berupa lifestyle needs seperti fesyen, kecantikan, aplikasi, permainan, dan jasa.

Di akhir kegiatan, karya yang dibuat mahasiswa akan dinilai oleh tim juri yang terdiri dari dosen, pengunjung, jumlah like pada instagram sebagai media promosi, sekaligus Impact Investment Lead dari ANGIN (Angel Investment Network Indonesia), Benedikta Atika.

"Nantinya akan diadakan Creo Festa selanjutnya. Festival ini diharapkan semakin membentuk jiwa kewirausahaan dan inovasi mahasiswa di Ubaya," ujarnya.

Sementara itu, Rektor Ubaya Ir. Benny Lianto, M.M.B.A.T. mengapresiasi kreatifitas yang dibuat mahasiswa. Pihaknya akan mendorong produk-produk bernilai jual tinggi untuk dikomersilkan.

"Kegiatan ini bagus menampung ide gagasan mahasiswa agar bisa terealisasi di pasar. Jadi kita tetus dorong kegiatan ini," ujar dia.

Untuk bisa dikomersilkan, Benny Lianto menuturkan jika produk inovasi yang telah dinilai tim juri harus melalui berbagai tahapan. Seperti dilakukan pendampingan dan coaching clinic dalam inkubator bisnis. Setelah itu produk kan masuk di tahap startup.

"Satu tahun ini kita fokus semua produk didaftarkan ke HAKI (hak kekayaan Intelektual). Dari ini (pameran) akan kita seleksi untuk masuk di inkubator bisnis. Tentu setelah ini akan kami undang angle investor untuk bekerjasama dalam komersial produk," ujarnya. 

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019