Bakal Calon Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu  Sakti Buana mempersiapkan diri menghadapi Pilkada 2020 dengan memaparkan visi dan misinya membangun Kota Surabaya dengan menggelar jumpa pers di Hotel Bumi, Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu.

Whisnu Sakti Buana yang kini masih menjabat Wakil Wali Kota Surabaya ini mengemukakan sejumlah visi misi yang akan diunggulkan menghadapi Pilkada Surabaya 2020 yakni menjadikan Surabaya membanggakan, berdaulat, berdikari, dan berbudaya.

"Kami akan terus melanjutkan keberhasilan pembangunan selama ini dan meratakan pembangunan itu untuk seluruh warga Surabaya," kata Whisnu.

Menurut dia, julukan Kota Pahlawan yang melekat erat di Surabaya juga menjadi perhatiannya. Sebagai Kota Pahlawan, lanjut dia, Surabaya dinilai masih kurang menunjukkan identitasnya.

Untuk itu ia berencana membangun monumen pahlawan beserta sejarah kepahlawanannya untuk menunjukkan nuansa kepahlawanan di setiap sudut kota baik. Tak hanya pahlawan Nasional yang akan dibangunkan monumen, pahlawan lokal Kota Surabaya juga akan dibangunkan monumen untuk mengingatkan masyarakat tentang semangat kepahlawanan di Surabaya.

Untuk bidang kebudayaan, Whisnu menginginkan akan membangunkan sentra kebudayaan dan aspirasi rakyat baik di Balai Pemuda dan Taman Hiburan Rakyat (THR).

Sedangkan di bidang olah raga, ia menginginkan akan membangun Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) menjadi arena sport center yang berkonsep futuristik tanpa meninggalkan konsep sejarah dari Bung Tomo yang telah menjadi salah seorang penyemangat arek-arek Surabaya dalam melawan penjajah.

Apalagi menurutnya Surabaya sangat berpeluang untuk menjadi salah satu venue piala Dunia U-20 tahun 2021. Oleh karenanya perlu ada karakter khusus yang melekat pada GBT dan kampung-kampung di Surabaya menjadi Kota bola.

"Konsep GBT itu nanti akan jadi sport center internasional kalau dilihat dari atas ada background Bung Tomo yang selama ini kalau kita lihat gambar Bung Tomo itu kan ada gambar merah putih melingkar," kata pria yang juga menjadi panpel Persebaya ini. 

Untuk mengatasi masalah kemacetan, Whisnu juga sudah merancang konsep transportasi massal subway yang menghubungkan hingga tiap wilayah baik di utara, selatan, barat dan timur yang akan diintegrasikan dengan angkot yang tanpa tarif untuk mengantarkan menuju stasiun subway terdekat.

"Koridor-koridor kampung akan kita buat feeder yang namanya lyn atau angkot yang sekarang mati suri itu akan kita buat gratis dan itu sudah masuk pembiayaan APBD, sehingga sopirnya bisa hidup, pengusahanya bisa hidup, masyarakatnya punya pilihan (transportasi)," kata politikus PDI Perjuangan ini.

Begitu halnya bidang infrastruktur, dirinya berencana membangun rusun yang akan mendekatkan antara rumah dan tempat bekerjanya agar masyarakat yang bekerja tidak perlu melewati tengah kota sehingga akan mengurai kemacetan. Selain itu juga akan meratakan pembangunan infrastruktur, SDM, dan Ekonomi dengan alokasi anggaran minimal Rp50-100 juta per RT pertahun.

Di bidang pariwisata dirinya juga akan merevitalisasi kawasan cagar budaya dan peninggalan surabaya menjadi destinasi wisata sejarah baru.

Dengan visi misinya itu, Whisnu Sakti Buana yakin seluruh warga di Kota Surabaya semakin merasa memiliki kotanya dan memakmurkan masyarakat hingga di titik pelosok Kota Pahlawan. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019