Jawa Timur mengalami deflasi sebesar 0,02 persen pada Oktober 2019, dan kelompok yang mengalami deflasi tertinggi adalah kelompok Bahan Makanan sebesar 0,40 persen.

Kepala Badan Statistik (BPS) Jawa Timur Teguh Pramono di Surabaya, Jumat, mengatakan, komoditas utama yang memberikan andil terbesar terhadap deflasi adalah telur ayam ras, cabai rawit, dan emas perhiasan.

"Hal ini karena harga telur ayam ras yang terus mengalami penurunan harga, sehingga menjadikan komoditas tersebut penyumbang utama deflasi. Dan penurunan harga telur disebabkan banyaknya pasokan di pasaran," kata Teguh kepada wartawan.

Untuk cabai merah, Teguh menjelaskan hal ini karena komoditas itu mengalami penurunan harga dibandingkan bulan sebelumnya, dan disebabkan panen raya di beberapa daerah sentra penghasil cabai.

"Komoditas lain yang mengalami penurunan Oktober adalah emas perhiasan," tuturnya.

Selain ketiga komoditas utama penyumbang deflasi di atas, komoditas lain yang juga menyumbang terjadinya deflasi adalah apel, bawang putih, tongkol, wortel, jagung manis, pepaya dan pir.

Sementara untuk komoditas yang menjadi penghambat deflasi di Jatim pada Oktober 2019, Teguh mengatakan, ada tiga komoditas utama, yakni daging ayam ras, rokok kretek filter dan bawang merah.

"Harga daging ayam ras mengalami kenaikan disebabkan berkurangnya pasokan di pasaran. Komoditas lain yang mengalami kenaikan ialah rokok kretek filter," tuturnya.

Ia menjelaskan, walaupun kenaikan cukai rokok baru diwacanakan pada tahun 2020, namun harga rokok kretek filter di tingkat konsumen sudah mengalami kenaikan.

Komoditas lain yang juga mengalami kenaikan adalah bawang merah yang disebabkan pasokan dari daerah penghasil bawang yang relatif tidak terlalu banyak, dan yang juga menjadi penghambat deflasi adalah obat dengan resep, bayam, cabai merah, ketimun, biskuit, kangkung dan bandeng.

BPS Jatim mencatat, dari delapan kota dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) di wilayah setempat, lima kota mengalami inflasi dan tiga kota mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi di Kediri yang mencapai 0,32 persen, sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Banyuwangi sebesar 0,09 persen.Jatim deflasi 0,02 persen pada Oktober 2019

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019