Sebanyak 2.150 warga di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memperoleh fasilitas pembelajaran kejar paket B dan Paket C (setara SMP dan SMA) dari pemerintah kabupaten setempat, dan pembelajaran kejar paket itu akan dilakukan secara daring (dalam jaringan).
"Program belajar daring ini memudahkan masyarakat yang ikut pembelajaran kejar paket B dan C, tapi tidak bisa hadir di kelas. Jadi misalnya warga tidak harus meninggalkan pekerjaannya berjualan di pasar, tetap bisa berjualan, tetap bisa belajar via daring karena waktunya fleksibel," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat pembukaan program Pembelajaran Kejar Paket yang didukung PT PLN di Banyuwangi, Senin.
Menurut ia, pendekatan teknologi akan mempercepat pemerataan pendidikan untuk meningkatkan kualitas SDM sesuai program Presiden Joko Widodo.
"Kami akan terus dorong penggunaan teknologi untuk memeratakan pendidikan, meningkatkan kualitas SDM. Apalagi spirit pemerintah pusat sangat jelas dengan keberadaan mantan CEO perusahaan berbasis teknologi, Pak Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan," katanya.
Dengan pembelajaran kejar paket B dan C secara daring, lanjut Anas, wawasan mereka (warga) akan bertambah luas karena kembali belajar dan kembali membaca.
"Itu jadi bekal untuk keseharian mereka atau ketika membimbing anak-anaknya. Kan belajar harus sepanjang usia," tuturnya.
Bupati Anas mengatakan, sebelumnya Banyuwangi juga telah berkolaborasi dengan perusahaan teknologi pendidikan Ruangguru untuk memfasilitasi pembelajaran daring kepada para ribuan pelajar di Banyuwangi dengan biaya dari pemerintah daerah.
Pada peluncuran program Kejar Paket B dan C daring yang memperoleh rekor MURI ini, ribuan peserta yang berasal dari Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) se-Banyuwangi mengakses materi belajar dari aplikasi melalui gawainya masing-masing. Dan mereka diajarkan cara mengakses aplikasi dan mengikuti materi belajar lewat gawai.
Program ini menggunakan aplikasi seTara Daring dari Kementerian Pendidikan. Banyuwangi sengaja meluncurkan program ini dengan melibatkan ribuan peserta agar program belajar jarak jauh ini semakin di kenal oleh masyarakat.
Setelah akhir pembelajaran, siswa akan mengikuti ujian paket B untuk mendapatkan ijazah setara SMP atau ujian kejar paket C setara SMA.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Program belajar daring ini memudahkan masyarakat yang ikut pembelajaran kejar paket B dan C, tapi tidak bisa hadir di kelas. Jadi misalnya warga tidak harus meninggalkan pekerjaannya berjualan di pasar, tetap bisa berjualan, tetap bisa belajar via daring karena waktunya fleksibel," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat pembukaan program Pembelajaran Kejar Paket yang didukung PT PLN di Banyuwangi, Senin.
Menurut ia, pendekatan teknologi akan mempercepat pemerataan pendidikan untuk meningkatkan kualitas SDM sesuai program Presiden Joko Widodo.
"Kami akan terus dorong penggunaan teknologi untuk memeratakan pendidikan, meningkatkan kualitas SDM. Apalagi spirit pemerintah pusat sangat jelas dengan keberadaan mantan CEO perusahaan berbasis teknologi, Pak Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan," katanya.
Dengan pembelajaran kejar paket B dan C secara daring, lanjut Anas, wawasan mereka (warga) akan bertambah luas karena kembali belajar dan kembali membaca.
"Itu jadi bekal untuk keseharian mereka atau ketika membimbing anak-anaknya. Kan belajar harus sepanjang usia," tuturnya.
Bupati Anas mengatakan, sebelumnya Banyuwangi juga telah berkolaborasi dengan perusahaan teknologi pendidikan Ruangguru untuk memfasilitasi pembelajaran daring kepada para ribuan pelajar di Banyuwangi dengan biaya dari pemerintah daerah.
Pada peluncuran program Kejar Paket B dan C daring yang memperoleh rekor MURI ini, ribuan peserta yang berasal dari Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) se-Banyuwangi mengakses materi belajar dari aplikasi melalui gawainya masing-masing. Dan mereka diajarkan cara mengakses aplikasi dan mengikuti materi belajar lewat gawai.
Program ini menggunakan aplikasi seTara Daring dari Kementerian Pendidikan. Banyuwangi sengaja meluncurkan program ini dengan melibatkan ribuan peserta agar program belajar jarak jauh ini semakin di kenal oleh masyarakat.
Setelah akhir pembelajaran, siswa akan mengikuti ujian paket B untuk mendapatkan ijazah setara SMP atau ujian kejar paket C setara SMA.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019