Teknologi yang terus berkembang dan melesatkan inovasi-inovasi baru memaksa para penyedia layanan atau operator telekomunikasi (provider) untuk terus berbenah dan menyesuaikan tuntutan zaman dan kebutuhan masyarakat, termasuk layanan komunikasi.

Salah satu operator telekomunikasi, PT Smartfren Telecom, Tbk, juga terus berbenah, bahkan mulai menyiapkan berbagai sarana dan infrastruktur pendukung sebagai antisipasi bergulirnya era generasi kelima (5G).

"Kami secara bertahap menyiapkan berbagai sarana, prasarana dan infrastruktur pendukung komunikasi yang memiliki sinyal kuat dan cepat. Salah satunya adalah pemasangan 'small cell' di ribuan titik yang tersebar di berbagai wilayah," kata VP Technology Relations and Special Project Smartfren Munir Syahda Prabowo, Senin.

Munir mengakui peningkatan kualitas dengan memasang ribuan small cell di sebagian besar wilayah Indonesia itu, juga sebagai antisipasi rencana pemerintah untuk merilis regulasi layanan 5G secara komersial.

Pada Agustus lalu Smartfren melakukan uji coba teknologi berbasis 5G untuk industri. Kali ini Smartfren melakukan simulasi dari penerapan teknologi 5G di era 4G.

Salah satu pemasangan small cell adalah di Surabaya, Jawa Timur, dimana Smartfren menerapkan satu sistem dan juga infrastruktur yang mengambil salah satu prinsip dari teknologi 5G, yaitu kepadatan jumlah penerima dan pemancar.

"Salah satu contoh penerapan insfrastruktur dan teknologi baru yang kami terapkan adalah dengan meletakkan antena lebih dekat ke tanah, untuk mentransmisikan apa yang disebut sebagai 'gelombang millimeter' dan menambah jumlah serta penerima yang lebih besar," ucapnya.

Ini akan memungkinkan kepadatan penggunaan yang lebih tinggi, salah satu prinsip teknologi 5G ini yang sudah diujicobakan dan diterapkan sekarang. Memang saat ini prinsip teknologi ini kami gunakan untuk mengurai kepadatan dan mengoptimalkan layanan kepada para pelanggan," urainya.

Bahkan, sejak tahun 2017, Smartfren telah menerapkan beberapa teknologi yang menjadi salah satu pendukung dari penerapan teknologi 5G, yaitu Massive MIMO Base Stations dan Multi-Antenna Space Division Multiple Access (SDMA).

Teknologi 5G diprediksi Smartfren akan dimanfaatkan terutama untuk kepentingan industri, namun tidak menjadi suatu teknologi yang akan menggantikan konektivitas 4G.

Sementara untuk kebutuhan end-user yang memakai perangkat mobile, masih akan menggunakan 4G. Dengan kata lain, 5G nantinya masih akan fokus pada pasar tertentu, apalagi perangkat mobile yang mendukung 5G masih terbatas.

Sementara itu, Chief Branch Officer Smartfren, Roberto Saputra mengemukakan Smartfren hadir dan menyediakan infrastruktur telekomunikasi di kawasan Bromo dengan harapan jaringan 4G LTE yang dihadirkan bisa mendukung kemajuan wisata di Bromo, khususnya dalam memberikan kenyamanan bagi para wisatawan, seperti mengunggah keindahan panorama Bromo di sosial media atau mungkin melakukan live instagram.

Selain hadir di Bromo, Smartfren juga telah lama melayani masyarakat yang ada di kota Malang dan sekitarnya antara lain, Mojokerto, Pasuruan, Sidoarjo, Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Probolinggo, Lumajang, Situbondo, Jombang, Kediri, Madiun, Magetan, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Ponorogo, Blitar, Trenggalek, Tulungagung.

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019