Helikopter water boombing milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tiba di Banyuwangi, Jawa Timur, dan siap melaksanakan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Ijen, yang terjadi sejak 19 Oktober 2019.

"Kebakaran di Gunung Ijen dan Gunung Merapi Ungup-ungup serta Gunung Ranti hingga sekarang belum sepenuhnya padam sehingga membutuhkan helikopter pemboman air," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi Eka Muharram saat dihubungi di Banyuwangi, Sabtu malam.

Baca juga: Bupati Banyuwangi minta bantuan "water bombing" atasi karhutla Gunung Ijen

Menurutnya, kepulan asap yang menandakan masih ada bara api maupun api terlihat di kawasan TWA Gunung Ijen dan Gunung Merapi Ungup-ungup serta Gunung Ranti. Bara api itu membahayakan jika tidak segera ditanggulangi.

Eka menjelaskan, helikopter pemboman air didatangkan ke Banyuwangi untuk mengatasi karhutla di kawasan Pegunungan Ijen. Helikopter milik BNPB itu akan melakukan pemboman air ke titik kebakaran atau api terlebih dahulu dan selanjutnya memadamkan bara api.

"Helikopter tiba di Bandara Banyuwangi Sabtu sore sekitar pukul 17.00 WIB, dan mulai beroperasi memadamkan kebakaran hutan dan lahan di kawasan TWA Gunung Ijen Minggu (27/10) besok," ujarnya.

Baca juga: Gunung Ranti Banyuwangi terbakar, pendakian Ijen ditutup sementara

Eka menambahkan, helikopter pemboman air itu diperkirakan akan beroperasi memadamkan api dua kali penerbangan dalam satu hari, dengan durasi satu kali terbang sekitar 4 jam. Namun demikian, penerbangan melaksanakan pemadaman kebakaran dari udara juga tergantung cuaca.

"Kalau untuk airnya, helikopter akan mengambil air di perairan laut Banyuwangi untuk pemboman air ke titik api kebakaran. Besok pagi informasinya sudah beroperasi," paparnya.

Helikopter pemboman air milik BNPB diperkirakan akan berada (stanby) di Banyuwangi hingga 29 Oktober 2019. Akan tetapi, semua tergantung situasi dan kondisi. Sesuai SK Tanggap Darurat Gubernur Jawa Timur, batas maksimal tanggap darurat kebakaran hutan dan lahan hingga 5 November 2019.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019