Nelayan asal Desa Padelagan Pamekasan, Jawa Timur, yang dilaporkan hilang pada Senin, 21 Oktober 2019, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di Perairan Pantai Jumiang, Pamekasan, Rabu.

"Korban ditemukan tadi pagi sekitar pukul 06.05 WIB oleh nelayan setempat," kata Supervisor Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan Budi Cahyono.

Baca juga: BPBD Pamekasan cari nelayan hilang di pesisir Padelegan

Nelayan yang hilang itu bernama Mudhar asal Desa Padelegan, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan.

Jenazah korban ditemukan nelayan atas nama Kafrawi di perairan Jumiang, Kecamatan Pademawu, Pamekasan. Ia langsung melaporkan Ke aparat desa setempat dan aparat desa langsung menghubungi BPBD Pemkab Pamekasan.

Baca juga: Tim gabungan lanjutkan pencarian nelayan hilang di Pamekasan

Budi menuturkan, pihak BPBD dan tim gabungan dari Basarnas memang masih akan melakukan pencarian di hari ketiga ini.

"Khusus hari ini, kami sudah meminta bantuan Basarnas untuk melakukan pencarian dan sebanyak tiga personel tadi malam sudah tiba di Pamekasan," katanya.

"Dan alhamdulillah, sudah ada nelayan yang menemukan lebih dahulu, sehingga kami langsung bergerak menuju titik di mana korban tersebut ditemukan," katanya, menambahkan.

Evakuasi korban oleh tim gabungan dari BPBD, Basarnas dibantu TNI dan Polri, serta relawan dari Forum Penanggulangan Bencana Daerah (FRPB) dengan menggunakan perahu milik nelayan setempat.

Saat ini, korban sudah dibawa ke rumah duka oleh Rescue FRPB dan sudah diserahkan ke keluarga dengan disaksikan oleh kades, babinsa dan bhabinkamtibmas.

Laporan adanya nelayan hilang itu diterima Tim BPBD Pemkab Pamekasan Minggu (20/10) malam, sekitar pukul 19.30 WIB. Korban bernama Muhdar, nelayan asal Dusun Daja Tambak, Desa Padelegan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan.

Namun, karena waktunya sudah malam, maka pencarian ditunda, sehingga pencarian dimulai Senin (21/10) pagi hingga petang, dan dilanjutkan kembali pada Selasa (22/10) pagi.

Pada pencarian hari kedua itu, sebanyak lima perahu nelayan diterjunkan melakukan pencarian dibantu oleh nelayan setempat.

Kerana korban tidak juga ditemukan, maka BPBD Pemkab Pamekasan meminta bantuan Basarnas dan sebanyak lima personel tiba di Pamekasan, Selasa (22/10) malam.

Sementara itu, berdasarkan catatan ANTARA, kasus nelayan hilang di Pamekasan kali ini merupakan kali kedua dalam kurun waktu dua tahun terakhir ini.

Pada Oktober 2019, sebanyak tiga orang nelayan juga ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di Perairan Pamekasan, dan ketiga nelayan itu merupakan anak buah Kapal Motor Cahaya Bahayi yang tenggelam di Perairan Situbondo yang mayatnya terbawa arus ke perairan selat Pamekasan.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019