Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI dan polisi, serta relawan penanggulangan bencana di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Selasa pagi, melanjutkan pencarian nelayan hilang di pesisir Desa Padelegan, Kecamatan Pademawu.
Sebagaimana pencarian hari pertama, tim gabungan juga melakukan pencarian di sekitar pesisir Pantai Padelegan, yakni di sekitar lokasi perahu milik nelayan yang dilaporkan hilang itu pertama kali ditemukan.
"Fokus pencarian kami tetap di sekitar lokasi pertama kali ditemukannya perahu, karena berdasarkan prakiraan, kalau nelayan itu jatuh dari perahunya, maka lokasinya tidak akan jauh lokasi semula," kata Supervisor Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BPBD Pamekasan Budi Cahyono.
Baca juga: BPBD Pamekasan cari nelayan hilang di pesisir Padelegan
Sedikitnya 10 personel diterjunkan pada pencarian nelayan hilang asal Desa Padelegan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, pada hari kedua ini.
Pada Senin (21/10) malam, pencarian sempat dihentikan, karena cuaca gelap. Selain karena faktor cuaca, penghentian sementara pencarian nelayan itu juga karena sesuai dengan prosedur tetap yang telah ditetapkan oleh tim penanggulangan bencana, yakni dilarang melakukan pencarian korban di tengah laut pada malam hari atas pertimbangan risiko kecelakaan.
Baca juga: Pencarian dihentikan, nelayan hilang di Pamekasan belum ditemukan
Pada pencarian hari pertama, tim menemukan jaring dan perahu milik korban di perairan Pantai Jumiang, Pamekasan, tidak jauh dari pesisir Pantai Desa Padegelan.
Laporan adanya nelayan hilang itu diterima Tim BPBD Pemkab Pamekasan Minggu (20/10) malam, sekitar pukul 19.30 WIB. Korban bernama Muhdar, nelayan asal Dusun Daja Tambak, Desa Padelegan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan.
Namun, karena waktunya sudah malam, maka pencarian ditunda, sehingga pencarian dimulai Senin (21/10) pagi hingga petang, dan dilanjutkan kembali pada Selasa (22/10) pagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Sebagaimana pencarian hari pertama, tim gabungan juga melakukan pencarian di sekitar pesisir Pantai Padelegan, yakni di sekitar lokasi perahu milik nelayan yang dilaporkan hilang itu pertama kali ditemukan.
"Fokus pencarian kami tetap di sekitar lokasi pertama kali ditemukannya perahu, karena berdasarkan prakiraan, kalau nelayan itu jatuh dari perahunya, maka lokasinya tidak akan jauh lokasi semula," kata Supervisor Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BPBD Pamekasan Budi Cahyono.
Baca juga: BPBD Pamekasan cari nelayan hilang di pesisir Padelegan
Sedikitnya 10 personel diterjunkan pada pencarian nelayan hilang asal Desa Padelegan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, pada hari kedua ini.
Pada Senin (21/10) malam, pencarian sempat dihentikan, karena cuaca gelap. Selain karena faktor cuaca, penghentian sementara pencarian nelayan itu juga karena sesuai dengan prosedur tetap yang telah ditetapkan oleh tim penanggulangan bencana, yakni dilarang melakukan pencarian korban di tengah laut pada malam hari atas pertimbangan risiko kecelakaan.
Baca juga: Pencarian dihentikan, nelayan hilang di Pamekasan belum ditemukan
Pada pencarian hari pertama, tim menemukan jaring dan perahu milik korban di perairan Pantai Jumiang, Pamekasan, tidak jauh dari pesisir Pantai Desa Padegelan.
Laporan adanya nelayan hilang itu diterima Tim BPBD Pemkab Pamekasan Minggu (20/10) malam, sekitar pukul 19.30 WIB. Korban bernama Muhdar, nelayan asal Dusun Daja Tambak, Desa Padelegan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan.
Namun, karena waktunya sudah malam, maka pencarian ditunda, sehingga pencarian dimulai Senin (21/10) pagi hingga petang, dan dilanjutkan kembali pada Selasa (22/10) pagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019