PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Wilayah Malang menggandeng Pemkab Bondowoso meluncurkan Kartu Santri dan menguatkan literasi keuangan smart pesantren berbasis digital di pondok pesantren yang tergabung dalam Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama (ISNU) Kabupaten Bondowoso.

Peluncuran Kartu Santri tersebut dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional dengan tema "Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia" yang dilangsungkan di Alun-alun Raden Bagus Astra Kironggo Bondowoso, Selasa.

Hadir dalam acara tersebut Bupati Bondowoso KH Salwa Arifin, Forkopimda Bondowoso, Ketua ISNU Kabupaten Bondowoso Moch Abdul Chaliq , para kiai pengasuh pondok pesantren dan Head Of Network and Services BNI Kantor Wilayah Malang Sigit Eri Soelistianto beserta jajaran Pimpinan BNI KC Jember.

Head of Network BNI Wilayah Malang Sigit Eri Soelistianto menuturkan setiap santri akan memiliki Kartu Santri sebagai identitas santri, sekaligus berfungsi sebagai kartu debit dengan basic product simpanan pelajar atau SimPel.

"Untuk pondok pesantren akan diberikan Agen46 dan Cash Management, sehingga seluruh transaksi perbankan dapat dilakukan di pondok pesantren, mulai dari pembukaan rekening, setoran, penarikan, transfer, pembelian pulsa, pembayaran listrik, PDAM dan transaksi lainnya," kata Sigit di sela peluncuran Kartu Santri tersebut.

Peluncuran Kartu Santri ini memiliki manfaat positif bagi santri, orangtua dan pondok pesantren.

"Dengan penerbitan Kartu Santri ini dapat mewujudkan pondok pesantren yang modern berbasis digital melalui transaksi keuangan yang terintegrasi dengan sistem perbankan, sehingga para santri memiliki pengetahuan dalam membentuk pendidikan karakter melalui penguatan pondok pesantren sebagai pilar Pembangunan Bondowoso yang berlandaskan Iman dan Taqwa," paparnya.

Kerja sama ini merupakan wujud dukungan BNI kepada Pemerintah Kabupaten Bondowoso dalam mewujudkan visi dan misi-nya yang tertuang pada poin 5 dalam 5 skala Program Prioritas, yaitu pertama percepatan reformasi birokrasi yang berbasis keterbukaan informasi publik dan partisipatif.

Kedua, membangun sinergitas vertikal dan horizontal dalam pembangunan untuk mewujudkan sejahtera dan ketiga mengoptimalkan sektor pertanian, perkebunan dan sektor pariwisata yang religius dan ramah lingkungan.

Selanjutnya adalah percepatan investasi daerah dan penguatan UKM sebagai penopang ekonomi rakyat, dan terakhir optimalisasi pendidikan karakter melalui penguatan pondok pesantren, serta pendidikan nonformal yang akan disinergikan dengan pendidikan formal sebagai pilar pembangunan Bondowoso berdasarkan iman dan taqwa.

Lebih lanjut, Sigit Ari mengemukakan manfaat dari peluncuran Kartu Santri ini bagi santri dapat memberi edukasi keuangan sejak dini tentang produk tabungan dan mendorong budaya gemar menabung dengan melatih pengelolaan keuangan sejak dini.

Sedangkan bagi orangtua santri, manfaat Kartu Santri bisa mengajarkan kemandirian dan kedisiplinan anak dalam mengelola keuangan dan memudahkan orangtua untuk mengontrol pengeluaran anak.

Sementara bagi pondok pesantren dapat menjadi sarana edukasi praktis keuangan dan perbankan bagi santri dan ustadz-ustadzah, serta dapat mewujudkan pondok pesantren yang modern menuju digital, dimana seluruh transaksi keuangan pondok pesantren menggunakan Cashless Payment dengan sistem pembayaran yang efektif dan efisien.

Ketua ISNU Kabupaten Bondowoso Moch Abdul Chaliq mengatakan untuk tahap awal ada 1.000 Kartu Santri yang didistribusikan di tiga pondok pesantren, yakni Ponpes Mambaul Ulum, Ponpes Nurul Taqwa dan Ponpes Al Imam.
 

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019