Kepolisian Resor Tulungagung, Jawa Timur, Kamis, menggelar bakti sosial operasi katarak secara gratis untuk 50 penderita di daerah itu yang dinyatakan lolos penyaringan kesehatan.

Kegiatan yang dikonsentrasikan di RS Bhayangkara Tulungagung itu melibatkan tiga dokter spesialis mata dari RS Bhayangkara dan RSUD dr Iskak, Tulungagung.

Calon pasien yang terpilih sebagai penerima bantuan operasi katarak gratis terlebih dahulu berkumpul di satu ruangan, kemudian dipanggil satu persatu untuk menjalani tindakan operasi oleh tim medis yang telah bersiaga di tiga ruangan operasi mata yang telah dipersiapkan.

"Kegiatan ini merupakan kelanjutan baksos kesehatan yang sudah kami lakukan di Desa Tugu, Kecamatan Sendang, beberapa waktu lalu," kata Kapolres Tulungagung Eva Guna Pandia.

Ia berharap, meski belum semua penderita diakomodasi mendapat bantuan operasi mata, hal itu bisa meringankan beban masyarakat yang menderita katarak.

"Semoga kegiatan sosial ini bisa kami lakukan lagi di masa mendatang, sehingga semakin banyak warga yang terbantu," ujarnya.

Selain itu, lanjut Pandia, baksos serupa diharapkan juga dilakukan lembaga ataupun komunitas lain dalam upaya memperluas layanan kesehatan bagi masyarakat.

Direktur RS Bhayangkara Tulungagung AKBP dr Ananing Ati mengatakan tidak semua penderita katarak yang mendaftar lolos seleksi dan masuk kuota penerima bantuan operasi gratis.

Mereka masing-masing harus melewati serangkaian tindakan penyaringan oleh tim medis, beberapa hari sebelum tindakan operasi yang dijadwalkan berlangsung dua hari mulai Kamis (17/10) hingga Jumat (18/10), guna memastikan calon pasien siap menjalani operasi pengangkatan kornea yang rusak atau berjamur.

Ia mengatakan penyaringan untuk memastikan calon pasien tidak mengalami penyakit komplikasi yang bisa membahayakan keselamatan saat tindakan medis operasi dilakukan.

"Total ada 100 orang lebih yang mendaftar. Namun karena keterbatasan kemampuan kami, yang bisa dilayani baru 50 orang. Semoga di waktu yang akan datang kata Bapak Kapolres, semakin banyak yang melakukan (kegiatan, red.) sosial sehingga lebih banyak penderita katarak yang terbantu," ujarnya.

Tak hanya diangkat lensa kornea yang keruh karena kotor dan berjamur, dr Ananing Ati memastikan seluruh penderita juga mendapat bantuan penggantian lensa mata buatan, sehingga mereka bisa melihat lagi pascaoperasi.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019