Akademisi dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura Abd Hanan menyatakan nilai sosiologis Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah hidup bangsa ini adalah pemersatu di antara berbagai kelompok sosial, budaya dan tradisi yang ada, dan berkembang di Indonesia.

"Maka menjadi penting di hari kesaktian Pancasila yang biasa diperingati setiap tanggal 1 Oktober ini, sebagai momentum efektif dalam berupaya merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa yang kini terancam retak karena konflik kepentingan," kata Hanan kepada ANTARA di Pamekasan, Jawa Timur, Senin.

Selain bernilai sosiologis, Pancasila, sambung dia, juga merupkan perasan dari realitas keaslian kebangsaan Indonesia, yakni salah satu realitas keaslian itu menurutnya adalah kemajemukan dan keanekaragaman.

Kenyataan yang muncul saat ini, urai alumni Magister Sosiologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini bahwa realitas kemajemukan yang terjadi akhir-akhir ini dalam masa krisis.

Polarisasi, konflik, dan pertentangan yang terjadi di mana-mana, menurutunya, telah mendatangkan kekhawatiran, karena secara langsung akan mengancan realitas kebangsaan.

Oleh karenanya, sambung Hannan, pada momentum Hari Kesaktian Pancasila kali ini, dirinya mengajak agar semua elemen masyarakat dan bangsa ini hendaknya memiliki tanggung jawab penuh untuk menghidupkan, bahkan mengembalikan nilai-nilai moral dari Pancasila teraktualisasi dalam kehidupan nyata di masyarakat.

"Jangan sampai Hari Kesaktian Pancasila ini hanya sebatas simbolis atau sekadar seremonial belaka. Lebih dari itu, harus kita pahami, resapi, dan tanamkan dalam kesadaran kolektif kita, supaya kedepannya nilai-nilai kesaktian pancasila ini menjadi hidup dan lebih baik lagi," ujar Hannan.

Dosen Ilmu Sosiologi di IAIN Madura ini memandang penting upaya untuk menggali, mendalami dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan yang nyata, sesuai dengan kontek kekinian.

Nilai ideologis pancasila yang disarikan dari nilai-nilia luhur sosial budaya, agama dan tradisi yang berkebang baik selama ini, harus tersosialisasi dengan baik kepada masyarakat, termasuk mempertimbangkan kembali untuk dijadikan materi pokok di berbagai tingkatan dunia pendidikan di Indonesia.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019