Panitia internal DPC PDI Perjuangan Kabupaten Ngawi menetapkan dua bakal calon bupati yang nantinya direkomendasikan untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah Ngawi tahun 2020.

Dua nama yang ditetapkan panitia sebagai bakal calon bupati dari partai tersebut adalah Ony Anwar Harsono yang saat ini menjabat Wakil Bupati Ngawi dan Dwi Rianto Jatmiko yang belum lama ini mendapatkan rekomendasi dari DPP sebagai Ketua DPRD Ngawi periode 2019-2024.

Wakil Ketua DPD PDIP Jawa Timur Budi Sulistyono mengatakan untuk menentukan kandidat yang akan dipilih sebagai cabup masih harus melalui sejumlah tahapan. Salah satunya, uji kelayakan dan kepatutan.

"Kedua kandidat akan diuji bagaimana kesiapannya. Baik dari Mas Ony dan Mas Antok (sapaan Dwi Rianto Jatmiko," ujar Kanang, sapaan akrab Budi Sulistyono, kepada wartawan, Jumat.

Pihaknya memastikan nantinya hanya satu nama yang akan diusung sebagai cabup. Hal itu bergantung dari hasil proses penjaringan yang berujung rekomendasi dari DPP. Diperkirakan awal tahun depan hasil rekomendasi dapat diketahui.

Menurut dia, saat ini masih terlalu awal untuk menentukan siapa cabup Ngawi dari PDIP. Sebab, proses penjaringan di tingkat DPC baru tahapan paling awal. Selanjutnya, ada tahapan serupa di tingkat DPD dan DPP.

Karena itu, tidak menutup kemungkinan ada kandidat lain yang ikut melamar melalui DPD maupun DPP. Selain itu, masih ada kemungkinan muncul kandidat dari jalur penugasan partai.

Kanang menjelaskan, jika mekanisme penugasan partai, maka bersifat mutlak, karena itu merupakan hak prerogratif ketua umum partai.

Selain itu, tidak perlu lagi tahapan-tahapan seperti dalam proses penjaringan. Jika ada kader yang ditunjuk menjadi cabup dari jalur penugasan, maka nama-nama yang ikut penjaringan otomatis gugur.

"Apakah nanti pakai sistem penjaringan atau model penugasan tergantung DPP. Yang penting saat ini kami beri kesempatan dulu untuk Mas Ony dan Mas Antok," kata dia.

Terkait bakal calon wakil bupati, Kanang mengaku akan meminta pertimbangan DPP untuk menentukan figur yang layak mendampingi Ony atau Antok. Hal itu, mengingat hingga penjaringan ditutup tidak ada yang mendaftar sebagai bakal cawabup.

"Kami akan meminta pertimbangan DPP. Apakah nanti ada nama baru atau keduanya dijadikan satu pasangan. Semua bergantung DPP," katanya.

Seperti diketahui, Sebanyak 19 kabupaten/kota di Provinsi Jatim akan menggelar pemilihan kepala daerah atau pilkada serentak pada 2020.

Sebanyak 19 kabupaten/kota di Jatim yang menggelar Pilkada Serentak 2020 tersebut adalah Surabaya, Sumenep, Trenggalek, Banyuwangi, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Malang, Ngawi, dan Kabupaten Mojokerto. Kemudian Lamongan, Ponorogo, Pacitan, Sidoarjo, Jember, Situbondo, Gresik, Kabupaten Kediri, Kota Pasuruan, dan Tuban.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019