Sejumlah personel TNI dan Polri yang bertugas di kawasan perbatasan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalimanyan Barat, membagikan masker secara gratis kepada masyarakat di daerah itu.
Pembagian masker yang dilakukan di depan Kantor Desa Jagoi tersebut mengingat kabut asap yang semakin pekat sehingga masyarakat dalam beraktivitas terutama berkendara harus menggunakan masker.
Panit Binmas Polsek Jagoi Babang, Bripka Okta yang ikut dalam kegiatan tersebut mengatakan, aksi ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian dikarenakan kualitas udara yang semakin memburuk dan masih banyak warga yang tidak menggunakan masker saat ke luar rumah.
"Kegiatan ini kami lakukan sebagai bentuk kepedulian kami kepada masyarakat dalam menyikapi kondisi udara yang mengkhawatirkan dapat mengganggu kesehatan, terutama anak-anak," katanya.
Bripka Okta berharap dengan pembagian masker ini masyarakat akan terhindar dari pengaruh kabut asap akibat karhutla yang sangat mengganggu kesehatan.
"Semoga ini bermanfaat bagi masyarakat agar terhindar dari penyakit akibat dari asap karhutla,",tutup Okta.
Dalam aksi pemberian masker tersebut ada ratusan masker yang dibagikan kepada masyarakat.
Dalam dua hari terakhir status kualitas udara di sejumlah daerah mulai menurun, bahkan sudah masuk kategori berbahaya. Aktivitas belajar dan mengajar juga sudah diliburkan dan terus diperpanjang.
Kemudian yang paling signifikan akibat dampak kabut asap dirasakan dalam aktivitas penerbangan di Kalbar seperti di Bandara Internasional Supadio Pontianak.
Dalam dua hari terakhir terjadi pembatalan penerbangan, pendaratan ke Kalimantan Barat harus pindah ke bandara terdekat dan bahkan kembali ke bandara asal. Banyak penumpang harus kembali dan tidak bisa kembali atau keluar Kalimantan Barat.
Berdasarkan data, pada Minggu, 15 September 2019 terjadi 37 pembatalan penerbangan sejak pukul 08.00 hingga 16.00 WIB, dan ada 33 pembatalan penerbangan pada Senin, 16 September 2019. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Pembagian masker yang dilakukan di depan Kantor Desa Jagoi tersebut mengingat kabut asap yang semakin pekat sehingga masyarakat dalam beraktivitas terutama berkendara harus menggunakan masker.
Panit Binmas Polsek Jagoi Babang, Bripka Okta yang ikut dalam kegiatan tersebut mengatakan, aksi ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian dikarenakan kualitas udara yang semakin memburuk dan masih banyak warga yang tidak menggunakan masker saat ke luar rumah.
"Kegiatan ini kami lakukan sebagai bentuk kepedulian kami kepada masyarakat dalam menyikapi kondisi udara yang mengkhawatirkan dapat mengganggu kesehatan, terutama anak-anak," katanya.
Bripka Okta berharap dengan pembagian masker ini masyarakat akan terhindar dari pengaruh kabut asap akibat karhutla yang sangat mengganggu kesehatan.
"Semoga ini bermanfaat bagi masyarakat agar terhindar dari penyakit akibat dari asap karhutla,",tutup Okta.
Dalam aksi pemberian masker tersebut ada ratusan masker yang dibagikan kepada masyarakat.
Dalam dua hari terakhir status kualitas udara di sejumlah daerah mulai menurun, bahkan sudah masuk kategori berbahaya. Aktivitas belajar dan mengajar juga sudah diliburkan dan terus diperpanjang.
Kemudian yang paling signifikan akibat dampak kabut asap dirasakan dalam aktivitas penerbangan di Kalbar seperti di Bandara Internasional Supadio Pontianak.
Dalam dua hari terakhir terjadi pembatalan penerbangan, pendaratan ke Kalimantan Barat harus pindah ke bandara terdekat dan bahkan kembali ke bandara asal. Banyak penumpang harus kembali dan tidak bisa kembali atau keluar Kalimantan Barat.
Berdasarkan data, pada Minggu, 15 September 2019 terjadi 37 pembatalan penerbangan sejak pukul 08.00 hingga 16.00 WIB, dan ada 33 pembatalan penerbangan pada Senin, 16 September 2019. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019