Ilham Habibie selaku putra pertama almarhum B.J Habibie memberikan gambaran sosok ayah menjelang pemakaman di TMP Kalibata, Jakarta, Kamis.
"Bapak adalah simbol dari sosok cinta, bagaimana ia sangat mencintai keluarga, mencintai istri, mencintai pekerjaan dan sangat mencintai bangsa ini, bahkan dunia," kata Ilham Habibie.
Ia menggambarkan sosok ayahnya adalah sebagai perjuangan dalam hal kebaikan. Ia mencontohkan mengenai perjuangan untuk mengadakan teknologi dan industri di Indonesia untuk negara. Almarhum B.J Habibie juga memperjuangkan Islam dan demokrasi di Indoensia agar bisa ditunjukkan kepada dunia bahwa keduanya adalah kompatible.
"Marilah kita belajar dari seorang guru bangsa, bagaimana beliau punya sikap, sampai akhir hayat tidak pernah berhenti belajar selamanya. Di mulai hal baru dari masalah sampai solusi yang lebih baik, kemudian bapak tidak pernah menyerah untuk mencapai tujuan," katanya.
Bahkan dengan usia yang sudah lanjut dan sakit, Ilham menjelaskan bahwa ayahandanya masih bersedia hadir di banyak acara memberikan masukan dan ilmu.
Sifat dari B.J Habibie adalah terbuka kepada semua, tidak membedakan manusia, selalu mencoba memanajemen yang kurang baik. "Bapak punya jejak wasiat di Jerman, Amerika, Inggris, Arab dan Turki dan masih banyak, marilah kita belajar semangatnya, biar pun bapak mau wafat keluarga diminta untuk tetap bersatu," kata dia,
Habibie juga sempat memberikan pesan untuk selalu turut membantu mewujudkan cita-cita bangsa dan negara. Ia berharap figur Presiden ketiga Indonesia, mampu memberikan inspirasi bagi bangsa dalam semangat pantang menyerah dalam mencapai tujuan bersama. pada kesempatan yang sama,
Presiden Joko Widodo turut hadir di TMPN Kalibata, Jakarta Selatan untuk memimpin upacara pemakaman kenegaraan.
Jokowi bertindak sebagai inspektur upacara dalam prosesi pemakaman bagi Presiden ke-3 RI Baharudin Jusuf Habibie pada Kamis siang. Wakil Presiden Jusuf Kalla juga hadir di tempat upacara bersama Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Selain itu mantan wakil presiden juga menghadiri acara yakni Try Sutrisno, Hamzah Haz, dan Boediono. Pada acara itu, Presiden Jokowi mengenakan jas hitam berkemeja putih lengkap dengan dasi merah dan peci hitam.
Penanduan peti jenazah yang diselimuti bendera Merah Putih juga diiringi oleh pasukan TNI. Ibu Negara Iriana Widodo tiba bersama Ibu Mufidah Jusuf Kalla, dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri ketika menghadiri upacara itu.
Sejumlah pejabat juga hadir pada acara itu antara lain Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri ESDM Iganasius Jonan, Wamen ESDM Archandra Tahar, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Pemulasaran jenazah BJ Habibie bertempat di sebelah makam mendiang istrinya, Ibu Ainun Habibie, di slot 120-121. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Bapak adalah simbol dari sosok cinta, bagaimana ia sangat mencintai keluarga, mencintai istri, mencintai pekerjaan dan sangat mencintai bangsa ini, bahkan dunia," kata Ilham Habibie.
Ia menggambarkan sosok ayahnya adalah sebagai perjuangan dalam hal kebaikan. Ia mencontohkan mengenai perjuangan untuk mengadakan teknologi dan industri di Indonesia untuk negara. Almarhum B.J Habibie juga memperjuangkan Islam dan demokrasi di Indoensia agar bisa ditunjukkan kepada dunia bahwa keduanya adalah kompatible.
"Marilah kita belajar dari seorang guru bangsa, bagaimana beliau punya sikap, sampai akhir hayat tidak pernah berhenti belajar selamanya. Di mulai hal baru dari masalah sampai solusi yang lebih baik, kemudian bapak tidak pernah menyerah untuk mencapai tujuan," katanya.
Bahkan dengan usia yang sudah lanjut dan sakit, Ilham menjelaskan bahwa ayahandanya masih bersedia hadir di banyak acara memberikan masukan dan ilmu.
Sifat dari B.J Habibie adalah terbuka kepada semua, tidak membedakan manusia, selalu mencoba memanajemen yang kurang baik. "Bapak punya jejak wasiat di Jerman, Amerika, Inggris, Arab dan Turki dan masih banyak, marilah kita belajar semangatnya, biar pun bapak mau wafat keluarga diminta untuk tetap bersatu," kata dia,
Habibie juga sempat memberikan pesan untuk selalu turut membantu mewujudkan cita-cita bangsa dan negara. Ia berharap figur Presiden ketiga Indonesia, mampu memberikan inspirasi bagi bangsa dalam semangat pantang menyerah dalam mencapai tujuan bersama. pada kesempatan yang sama,
Presiden Joko Widodo turut hadir di TMPN Kalibata, Jakarta Selatan untuk memimpin upacara pemakaman kenegaraan.
Jokowi bertindak sebagai inspektur upacara dalam prosesi pemakaman bagi Presiden ke-3 RI Baharudin Jusuf Habibie pada Kamis siang. Wakil Presiden Jusuf Kalla juga hadir di tempat upacara bersama Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Selain itu mantan wakil presiden juga menghadiri acara yakni Try Sutrisno, Hamzah Haz, dan Boediono. Pada acara itu, Presiden Jokowi mengenakan jas hitam berkemeja putih lengkap dengan dasi merah dan peci hitam.
Penanduan peti jenazah yang diselimuti bendera Merah Putih juga diiringi oleh pasukan TNI. Ibu Negara Iriana Widodo tiba bersama Ibu Mufidah Jusuf Kalla, dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri ketika menghadiri upacara itu.
Sejumlah pejabat juga hadir pada acara itu antara lain Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri ESDM Iganasius Jonan, Wamen ESDM Archandra Tahar, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Pemulasaran jenazah BJ Habibie bertempat di sebelah makam mendiang istrinya, Ibu Ainun Habibie, di slot 120-121. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019