Upacara pemakaman kenegaraan secara militer sebagai penghormatan terakhir kepada Presiden Ke-3 RI BJ Habibie dilaksanakan pada Kamis pukul 14:00 WIB.
Acara pemakaman kenegaraan tersebut dilaksanakan di TMPNU Kalibata, Jakarta Selatan dan dipimpin oleh Presiden Joko Widodo sebagai inspektur upacara.
Sementara itu, sebagai komandan upacara yakni Kolonel Inf Ketut Gede Wetan Pastia, SE yang juga menjabat sebagai Danrindam Jaya/Kodam Jaya.
Rangkaian pemakaman BJ Habibie secara berurutan yakni diawali dengan upacara penyerahan jenazah dari pihak keluarga kepada pemerintah di rumah duka, Jalan Patra Kuningan, yang dipimpin oleh Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Jenderal TNI (purn) Agum Gumelar.
Selanjutnya kereta jenazah akan membawa jasad BJ Habibie ke TMPN Kalibata melalui Jalan HR Rasuna Said - Jalan Jenderal Gatot Soebroto - Jalan Raya Pasar Minggu - Jalan Raya Kalibata.
Setelah tiba di TMPN Kalibata, peti jenazah ditandu oleh sejumlah anggota TNI dari terus ke halaman TMPN Kalibata menuju area liang lahat.
Komandan upacara pun membacakan riwayat hidup singkat almarhum BJ Habibie.
Inspektur upacara, Presiden Jokowi, siap memimpin upacara pemakaman kenegaraan.
Setelahnya Presiden Jokowi membacakan apel persada kemudian prosesi pemakaman dilakukan dengan menurunkan jenazah BJ Habibie ke liang lahat.
Komandan Upacara pun memimpin penghormatan terakhir dan dilanjutkan dengan penaburan bunga oleh inspektur upacara dan pihak keluarga.
Kemudian penimbunan liang lahat juga dilakukan secara simbolis oleh Presiden Jokowi dan perwakilan keluarga.
Setelah jenazah dikuburkan, Presiden Jokowi memberikan sambutan yang disambung dengan perwakilan keluarga.
"Almarhum sejak muda telah menjadi tokoh yang visioner. Di masa mudanya almarhum tidak hanya berpikir dirinya sendiri, tapi sudah memikirkan tentang bangsa Indonesia," kata Presiden dalam sambutannya.
Menurut Presiden, BJ Habibie berjasa besar bagi bangsa dan negara yang meletakkan dan menguatkan pondasi dasar Indonesia.
"Almarhum tanpa kenal lelah terus mengingatkan kita semua untuk menjadi manusia-manusia terbaik bagi Indonesia, menjadi manusia-manusia yang berhati Indonesia," jelas Presiden.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menjadi tokoh yang membacakan doa saat upacara pemakaman tersebut.
Kemudian Komandan Upacara memimpin penghormatan terakhir kepada arwah almarhum serta memberikan laporan kepada inspektur upacara terkait selesainya prosesi pemakaman kenegaraan secara militer bagi Presiden Ke-3 RI.
Lalu Presiden Jokowi menyerahkan bendera Merah Putih dan naskah Apel Persada kepada perwakilan keluarga.
Sejumlah mantan kepala negara dan pejabat juga hadir pada acara tersebut antara lain Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, mantan wakil presiden Try Sutrisno, mantan wakil presiden Hamzah Haz, mantan wakil presiden Boediono, dan istri Presiden Ke-4 Abdurahman Wahid, Sinta Nuriyah Wahid.
Makam BJ Habibie bertempat di sebelah makam mendiang istrinya, Ibu Ainun Habibie, di slot 120-121.
BJ Habibie lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan pada 25 Juni 1936. Dia wafat di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta pada Rabu (11/9/2019) setelah dirawat sejak Minggu (8/9/2019). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Acara pemakaman kenegaraan tersebut dilaksanakan di TMPNU Kalibata, Jakarta Selatan dan dipimpin oleh Presiden Joko Widodo sebagai inspektur upacara.
Sementara itu, sebagai komandan upacara yakni Kolonel Inf Ketut Gede Wetan Pastia, SE yang juga menjabat sebagai Danrindam Jaya/Kodam Jaya.
Rangkaian pemakaman BJ Habibie secara berurutan yakni diawali dengan upacara penyerahan jenazah dari pihak keluarga kepada pemerintah di rumah duka, Jalan Patra Kuningan, yang dipimpin oleh Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Jenderal TNI (purn) Agum Gumelar.
Selanjutnya kereta jenazah akan membawa jasad BJ Habibie ke TMPN Kalibata melalui Jalan HR Rasuna Said - Jalan Jenderal Gatot Soebroto - Jalan Raya Pasar Minggu - Jalan Raya Kalibata.
Setelah tiba di TMPN Kalibata, peti jenazah ditandu oleh sejumlah anggota TNI dari terus ke halaman TMPN Kalibata menuju area liang lahat.
Komandan upacara pun membacakan riwayat hidup singkat almarhum BJ Habibie.
Inspektur upacara, Presiden Jokowi, siap memimpin upacara pemakaman kenegaraan.
Setelahnya Presiden Jokowi membacakan apel persada kemudian prosesi pemakaman dilakukan dengan menurunkan jenazah BJ Habibie ke liang lahat.
Komandan Upacara pun memimpin penghormatan terakhir dan dilanjutkan dengan penaburan bunga oleh inspektur upacara dan pihak keluarga.
Kemudian penimbunan liang lahat juga dilakukan secara simbolis oleh Presiden Jokowi dan perwakilan keluarga.
Setelah jenazah dikuburkan, Presiden Jokowi memberikan sambutan yang disambung dengan perwakilan keluarga.
"Almarhum sejak muda telah menjadi tokoh yang visioner. Di masa mudanya almarhum tidak hanya berpikir dirinya sendiri, tapi sudah memikirkan tentang bangsa Indonesia," kata Presiden dalam sambutannya.
Menurut Presiden, BJ Habibie berjasa besar bagi bangsa dan negara yang meletakkan dan menguatkan pondasi dasar Indonesia.
"Almarhum tanpa kenal lelah terus mengingatkan kita semua untuk menjadi manusia-manusia terbaik bagi Indonesia, menjadi manusia-manusia yang berhati Indonesia," jelas Presiden.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menjadi tokoh yang membacakan doa saat upacara pemakaman tersebut.
Kemudian Komandan Upacara memimpin penghormatan terakhir kepada arwah almarhum serta memberikan laporan kepada inspektur upacara terkait selesainya prosesi pemakaman kenegaraan secara militer bagi Presiden Ke-3 RI.
Lalu Presiden Jokowi menyerahkan bendera Merah Putih dan naskah Apel Persada kepada perwakilan keluarga.
Sejumlah mantan kepala negara dan pejabat juga hadir pada acara tersebut antara lain Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, mantan wakil presiden Try Sutrisno, mantan wakil presiden Hamzah Haz, mantan wakil presiden Boediono, dan istri Presiden Ke-4 Abdurahman Wahid, Sinta Nuriyah Wahid.
Makam BJ Habibie bertempat di sebelah makam mendiang istrinya, Ibu Ainun Habibie, di slot 120-121.
BJ Habibie lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan pada 25 Juni 1936. Dia wafat di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta pada Rabu (11/9/2019) setelah dirawat sejak Minggu (8/9/2019). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019