Sebanyak 2.243 mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Surabaya mencatatkan rekor pada Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan main bareng game "Si Bima" saat pelaksanaan MOX 2019 di halaman kampus setempat, Senin.

Rektor UMS di sela pencatatan MURI mengatakan game Si Bima merupakan inovasi pengenalan kampus UMS dan wahana edukasi mahasiswa baru yang dibuat oleh pengamat game UMS, Lukman Hakim.

Melalui kegiatan ini, kata Suko, sapaan akrabnya, UMS ingin mengenalkan kecepatan perkembangan teknologi, sehingga mahasiswa mampu beradaptasi terhadap perkembangan zaman.

"Kami ingin menyiapkan generasi muda yang adaptif terhadap perkembangan zaman. Kami juga optimis dalam mengambil peluang menggeluti dunia e-sport," katanya.

Pembuat Si Bima, Lukman Hakim, mengatakan game tersebut akan mengajak mahasiswa untuk merasakan sensasi berpetualang dan menjelajahi lokasi-lokasi di dalam kampus melalui game daring virtual, yang membuat mahasiswa baru lebih mudah dalam mengenal kampus sejak awal masuk.

"Game ini mirip dengan game PUBG mobile dan Call of Duty (CoD). Jadi game si Bima dilengkapi dengan analog. Menu notifikasi untuk menjelaskan gedung yang telah dituju. Mahasiswa harus menemukan gedung penting di lingkungan kampus. Ada 10 tempat penting yang setiap titik lokasinya akan bernilai satu," ucapnya.

Sementara itu, Senior Manager MURI Indonesia Awan Raharjo mengatakan ada beberapa kriteria yang bisa tercatat dalam museum rekor, salah satunya kriteria superlatif yang sukses dibawakan dalam program pengenalan kampus UMS.

Superlatif merupakan bentuk kegiatan yang melibatkan jumlah peserta terbanyak.

"Pada hari ini tim Museum Rekor Dunia Indonesia memverfiikasi salah satu capaian kegiatan untuk yang kedua kalinya ditorehkan oleh Universitas Muhammadiyah Surabaya dalam pengenalan kampus pada mahasiswa baru," ujar dia.

"Ini adalah capaian yang superlatif dan dicatat sebagai yang terbanyak di Indoensia. MURI telah mencatat 9.000 rekor superlatif yang dibuat dari berbagai kategori. Dan ini masuk di 9.000 lebih dalam peristiwa pencatatan rekor," kata dia.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019