Wali Kota Madiun Maidi, Selasa mengajak warganya untuk terlibat langsung dalam mempertahankan Piala Adipura yang telah diraih sebanyak 14 kali dengan menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan.
Menurut dia, dalam waktu dekat tim penilai Piala Adipura turun ke lapangan guna melakukan penilaian. Untuk itu, Pemkot Madiun melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) intensif melakukan sosialisasi mengenai Adipura dan hal-hal tertentu yang menjadi poin bagi penilai untuk Kota Madiun, Jawa Timur.
"Kita sudah 14 kali dapat Adipura. Maka, standar kehidupan kita seharusnya sudah sesuai dengan semua poin atau indikator yang perlukan," ujar Wali Kota Maidi dalam kegiatan Sosialisasi Adipura di Gedung Diklat Kota Madiun.
Pihaknya berharap agar seluruh indikator penilaian Adipura segera dipenuhi oleh OPD terkait. Sehingga saat tim penilai turun, semuanya telah siap. Selain itu, ia berharap Kota Madiun tidak dapat poin yang nilainya kurang memuaskan.
Sementara itu, Kepala DLH Kota Madiun Suwarno menambahkan bahwa penilaian Adipura tahun ini mengalami perubahan. Di antaranya, setiap daerah wajib mengirimkan surat Kebijakan Strategis Daerah (Jakstrada) ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai syarat penilaian.
Isi Jakstrada tersebut salah satunya berkaitan dengan sampah. Mulai dari jumlah sampah yang dihasilkan masyarakat setempat, pengelolaannya, hingga ada atau tidaknya bank sampah.
"Nantinya isi Jakstrada tersebut akan dicocokkan untuk masing-masing daerah oleh tim penilai," kata Suwarno.
Ia mengatakan tidak mudah meraih dan mempertahankan piala Adipura, terlebih setiap tahun aturannya berubah. Namun, dengan dukungan warga Kota Madiun, pihaknya yakin upaya tersebut dapat lebih mudah.
Warga dapat mendukung dengan tidak membuang sampah sembarangan, mengurangi penggunaan sampah plastik, dan menjaga kebersihan sungai.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Menurut dia, dalam waktu dekat tim penilai Piala Adipura turun ke lapangan guna melakukan penilaian. Untuk itu, Pemkot Madiun melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) intensif melakukan sosialisasi mengenai Adipura dan hal-hal tertentu yang menjadi poin bagi penilai untuk Kota Madiun, Jawa Timur.
"Kita sudah 14 kali dapat Adipura. Maka, standar kehidupan kita seharusnya sudah sesuai dengan semua poin atau indikator yang perlukan," ujar Wali Kota Maidi dalam kegiatan Sosialisasi Adipura di Gedung Diklat Kota Madiun.
Pihaknya berharap agar seluruh indikator penilaian Adipura segera dipenuhi oleh OPD terkait. Sehingga saat tim penilai turun, semuanya telah siap. Selain itu, ia berharap Kota Madiun tidak dapat poin yang nilainya kurang memuaskan.
Sementara itu, Kepala DLH Kota Madiun Suwarno menambahkan bahwa penilaian Adipura tahun ini mengalami perubahan. Di antaranya, setiap daerah wajib mengirimkan surat Kebijakan Strategis Daerah (Jakstrada) ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai syarat penilaian.
Isi Jakstrada tersebut salah satunya berkaitan dengan sampah. Mulai dari jumlah sampah yang dihasilkan masyarakat setempat, pengelolaannya, hingga ada atau tidaknya bank sampah.
"Nantinya isi Jakstrada tersebut akan dicocokkan untuk masing-masing daerah oleh tim penilai," kata Suwarno.
Ia mengatakan tidak mudah meraih dan mempertahankan piala Adipura, terlebih setiap tahun aturannya berubah. Namun, dengan dukungan warga Kota Madiun, pihaknya yakin upaya tersebut dapat lebih mudah.
Warga dapat mendukung dengan tidak membuang sampah sembarangan, mengurangi penggunaan sampah plastik, dan menjaga kebersihan sungai.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019