Jajaran Kepolisian Resor Situbondo menyelidiki kasus tewasnya tiga remaja setempat setelah berpesta minuman keras yang diduga kuat telah dicampur dengan cairan lain di rumah salah satu warga yang sedang hajatan.

"Hingga saat ini kami masih melakukan penyelidikan dan memintai keterangan korban selamat," kata Kasat Reskrim Polres Situbondo AKP Masykur di sela menjenguk salah satu korban di RSUD Abdoer Rahem Situbondo, Selasa.

Ia menjelaskan, sebanyak tujuh remaja berpesta minuman keras oplosan di rumah salah satu warga di Kecamatan Besuki yang sedang melaksanakan hajatan pada Kamis (22/8) malam. Namun, pada Sabtu (24/8), tujuh remaja itu mulai mengalami gejala mual dan sesak nafas, hingga tiga orang di antaranya meregang nyawa.

Dari olah tempat kejadian perkara, petugas hanya berhasil menemukan tutup botol minuman cap orang tua, sehingga kesulitan mengetahui jenis minuman yang dibuat pesta para remaja itu.

"Kendati demikian, kami telah mengirim sampel darah dan urine korban selamat ke laboratorium guna mengetahui kandungan minuman yang dikonsumsi oleh remaja tersebut," ujarnya.

Informasi dihimpun, tiga remaja yang tewas akibat pesta miras itu masing-masing berinisial MR, ZI dan RL, semuanya warga Kecamatan Besuki. Mereka dibawa ke RSU Besuki untuk mendapat perawatan, akan tetapi korban berinisial ZI meregang nyawa.

Sedangkan remaja berinisial MR menghembuskan nafas terakhirnya saat dalam perjalanan hendak dirujuk ke RSUD Abdoer Rahem Situbondo, dan korban meninggal berikutnya yakni RL, nyawanya tak tertolong kendati sempat dirawat intensif di ruang ICU.

Sementara itu, Yayan (32), korban selamat hingga hari ini masih menjalani perawatan medis di RSUD Abdoer Rahem Situbondo. Korban mengaku ikut minum minuman keras oplosan itu hanya diajak oleh temannya.

"Kondisi saya hari ini sudah membaik, hanya tinggal batuk-batuk, dibanding sebelumnya mual-mual dan sesak nafas," kata Yayan.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019