Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mengonfirmasi ada 360-an orang dengan HIV/AIDS (ODHA) baru ditemukan selama kurun Januari hingga Agustus 2019.

"Dalam sebulan, rata-rata ada 30 kasus ditemukan," kata Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Tulungagung Didik Eka di Tulungagung, Senin.

Angka temuan sebenarnya terus berfluktuasi. Namun, lanjut Didik, jika dirata-rata hampir setiap hari ditemukan minimal satu orang dipastikan mengidap HIV/AIDS.

Mereka tidak hanya terdeteksi dari kegiatan VCT (voluntary, counseling and testing) yang diselenggarakan di RSUD dr Iskak maupun Puskesmas Campurdarat yang memiliki fasilitas VCT. Tidak sedikit pula yang diketahui setelah dilakukan serangkaian kegiatan medis lanjutan terhadap pasien yang mengidap penyakit dalam akut dan berlanjut.

Istilah medisnya, kata Didik, pasien kategori ini mengidap sejenis infeksi oportunistik diagnostik medik.

"Ada juga kasus-kasus yang ditemukan dari hasil 'screening' atau pemeriksaan dan konseling keliling ke lokasi-lokasi berisiko yang telah kami identifikasi sebelumnya," kata Didik.

Jumlah kasus HIV/AIDS di Tulungagung secara kumulatif mulai 2006 hingga Juni 2019 tercatat mencapai 2.449 kasus. Dari jumlah itu, sekitar 500-an penderita atau seperlimanya meninggal dunia.

Didik menyebut kasus HIV paling banyak dialami oleh kalangan nonprofesional, disusul ibu rumah tangga, pekerja seks komersil hingga balita.

Dinkes Tulungagung saat ini fokus pada upaya menekan angka risiko penularan ke ibu rumah tangga yang biasanya disebabkan oleh perilaku suami atau pasangan yang suka "jajan" atau gonta-ganti pasangan dalam berhubungan seksual dengan orang lain yang bukan istrinya.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019