Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Senin, menyerahkan penghargaan bidang lingkungan kepada pelaku usaha yang menerapkan proses produksi yang bersih dalam program Anugerah Produksi Bersih 2019.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengemukakan penghargaan ini menjadi salah satu cara meningkatkan perhatian masyarakat khususnya para pelaku usaha untuk menerapkan proses produksi yang bersih sesuai standar yang berlaku.

"Kepedulian lingkungan perlu terus ditingkatkan, apalagi di kalangan usaha, betapa sering saat pengecekan limbah petugas kami hanya ditemui oleh satpam, sedangkan pemiliknya seolah tidak peduli. Namun, pemkab tidak boleh menyerah dan abai, justru terus berupaya merangkul dan menggugah kepedulian. Salah satunya lewat penghargaan lingkungan ini," kata Anas.

Bupati menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada kalangan usaha yang telah berpartisipasi pada program Anugerah Produksi Bersih 2019, khususnya kepada para pemenang.

"Daerah sangat menghargai upaya perusahaan untuk menciptakan sektor bisnis yang berkelanjutan," ujarnya.

Sebagai daerah wisata, lanjut Anas, Banyuwangi juga menaruh perhatian serius kepada sampah plastik yang telah menjadi isu dunia, dan kampanye pengurangan penggunaan plastik terus dilakukan.

"Penanganan sampah plastik ini butuh kepedulian semua. Di semua acara Festival Banyuwangi sudah kami larang menyediakan minuman dan makanan kemasan plastik, bahkan para tamu kami minta membawa tumbler, karena air disediakan isi ulang, dan kami juga akan  menggandeng Babinsa untuk soasialisi kampanye ini di desa-desa," katanya.

Terdapat 21 perusahaan dan instansi yang dinilai dan penghargaan Anugerah Produksi Bersih 2019 dimenangkan oleh RS Al Huda sebagai juara pertama, RSI Fatimah peringkat kedua dan perusahaan pengolahan ikan PT Windu Blambangan Sejati berada di posisi ketiga.

Sedangkan penghargaan khusus diberikan kepada perusahaan tambang PT Bumi Suksesindo (BSI) sebagai perusahaan pencapaian terbaik untuk pengelolaan limbah industri.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi Husnul Chotimah mengatakan khusus untuk BSI penilaiannya dilakukan dalam kerangka program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Penilaian program penilaian peringkat kinerja (Proper) perusahaan  itu adalah rujukan standar pengelolaan lingkungan di seluruh Indonesia yang ditetapkan Kementerian LHK.

"BSI salah satu perusahaan di Banyuwangi ikut penilaian Proper dari kementerian. Dari hasil uji air limbah selalu di bawah baku mutu lingkungan," paparnya.

Selain penilaian kinerja produksi bersih, penghargaan ini juga melombakan karya tulis ilmiah tentang pengelolaan lingkungan untuk tingkat SMA dan perguruan tinggi.

Penghargaan Anugerah Produksi Bersih 2019 melombakan kategori kinerja produksi bersih bagi pelaku usaha yang diikuti oleh berbagai perusahaan hingga rumah sakit.

Penilaian dilakukan terhadap beberapa aspek penciptaan dunia usaha berkelanjutan, mulai soal pengelolaan sumberdaya air, pengelolaan limbah padat, sampah dan cair, hingga tingkat tertib pelaporan pengelolaan lingkungan sesuai dokumen UKL-UPL (upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup) serta Amdal yang dimiliki.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019