Tujuh pabrikan membeli tembakau Madura di Pamekasan, Jawa Timur, pada musim panen tembakau 2019 dengan target pembelian sebanyak 17.800 ton atau meningkat 1.450 ton dibanding musim panen tembakau 2018.

Menurut Kepala Bidang Pengawasan Konsumen dan Kemetrologian Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pamekasan Imam Hidajad di Pamekasan, Senin, ketujuh pabrikan yang melakukan pembelian tembakau Madura tahun ini meliputi PT Gudang Garam, PT Bentoel, PT Djarum, PT Sadhana Arif Nusa/HM Sampoerna, PR Nojorono, PR Sukun, dan PT Wismilak.

"Targetnya beda sesuai dengan kebutuhan masing-masing pabrikan," kata Imam.

PT Gudang Garam menargetkan pembelian sebanyak 5.000 ton, PT Bentoel sebanyak 1.500 ton, PT Djarum sebanyak 9.000 ton, PT Sadhana Arif Nusa/HM Sampoerna sebanyak 400 ton, dan PR Nojorono sebanyak 800 ton.

Dua perusahaan rokok lainnya yang juga melakukan pembelian tembakau adalah PR Sukun sebanyak 600 ton, dan PT Wismilak sebanyak 500 ton.

"Saat ini, pembelian tembakau sudah mulai di gudang perwakilan masing-masing, dan kami sudah melakukan pemantauan lapangan terkait hal ini," katanya.

Imam menjelaskan, total kebutuhan dari tujuh gudang besar pembelian tembakau yang buka di Pamekasan tahun ini sebanyak 17.800 ton dan jumlah target pembelian itu lebih banyak dari tahun 2018.

Sebab berdasarkan data Disperindag Pamekasan, target pembelian tembakau Madura 2018 hanya 16.350 ton, sedangkan tahun ini sebanyak 17.800 ton.

Perinciannya meliputi PT Gudang Garam sebanyak 5.000 ton, PT Sadhana Arifnusa sebanyak 1.500 ton, PT Djarum 6.000 ton, PT Bentoel 2.500 ton, PR Nojorono 600 ton, PR Sukun 500 ton, dan PT Wismilak sebanyak 250 ton. Total 16.350 ton.

Harga beli tembakau Madura yang ditetapkan oleh perusahaan rokok di Pamekasan tahun ini melebihi ketentuan harga beli minimal berdasarkan break event poin (BEP) yakni Rp40.297 per kilogram.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019