Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) menggagas wakaf produktif sebagai upaya menumbuhkan ekonomi kerakyatan.

Ketua KPMI Koordinator Wilayah Surabaya Nanang Kosim di Surabaya, Minggu mengatakan wakaf produktif jika diimplementasikan bisa menjadi upaya berkelanjutan bagi kesejahteraan umat. Namun masyarakat belum banyak yang paham.

"Wakaf bila digerakkan banyak manfaatnya. Istilahnya kita tidak berbisnis kita dorong saling bersinergi. Wakaf produktif bisa dikatakan unit usaha dan akan terus mengalir," ujarnya.

Menurutnya wakaf produktif telah terbukti mampu menjadi instrumen kesejahteraan. Sebab model wakaf produktif bukan hanya sekedar pembangunan fisik bangunan namun ada aktivitas pengumpulan wakaf yang bermanfaat.

"Kalau dulu wakaf produktif untuk bangunan dan sebagainya, ini akan terus tumbuh dan dikembangkan," katanya.

Selain itu KPMI akan terus berupaya memberikan sumbangsih kepada umat. Tidak hanya dakwah dengan berbagai kajian Fiqh Muamalah maupun kajian Tauhid, kegiatan seputar entrepreneurship, usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, dan startup juga dilakukan.

"Kita ada kelas Properti, Bengkel Bisnis, Ngobrol Bisnis, kelas Internet Marketing, networking hingga kelas ekspor," ujarnya.

Mengenai sinergisitas yang terjalin antar Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia, Nanang mengakui banyak anggota yang masih belum memiliki jaringan yang luas dampaknya bisnis yang dikembangkan kurang berkembang dan maju

"Kami ingin agar pengusaha muslim bisa semakin berkualitas. Sejauh ini kami masih kurang sinergi dan kurang networking (jaringan)," katanya. (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019