Festival Ojhung yang merupakan salah satu kesenian di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, digelar pada puncak kegiatan memperingati Hari Ulang Tahun Ke-74 Republik Indonesia dan Hari Jadi Kabupaten Situbondo (Harjakasi) Ke-201.

"Festival Ojhung ini merupakan puncak dari seluruh rangkaian acara HUT Ke-74 RI dan Harjakasi Ke-201," kata Bupati Situbondo Dadang Wigiarto dalam sambutannya di acara Resepsi HUT Ke-74 RI dan Festival Ojhung di Alun-Alun Situbondo, Sabtu (24/8) malam.

Ojhung merupakan salah satu kesenian di Situbondo. Dua orang pria bertarung menggunakan rotan dan memiliki kesempatan memukul. Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat diyakini agar selamat dari segala bencana dan juga sebagai ungkapan rasa syukur.

Dalam kesenian Ojhung ini, setiap peserta juga mengenakan sarung dan kopyah dan tanpa mengenakan pakaian.

Masing-masing peserta mendapatkan kesempatan dari wasit untuk memukul sebanyak tiga kali, dan lawan lawannya bisa menangkis pukulan dengan rotan. Dan peserta bisa dikatakan menang ketika pukulan lawan dengan rotan itu bisa ditangkis dan berhasil memukul lawan.

"Tradisi Ojhung ini sudah ada sejak dulu dan ini merupakan tradisi turun temurun yang tetap dan harus kita lestarikan," ujar Bupati Situbondo dua periode itu.

Menurut Bupati Dadang, sepanjang bulan Agustus telah banyak digelar perlombaan memperingati HUT Ke-74 RI dan Harjakasi Ke-201, mulai dari pagelaran lomba sampai ke hal-hal yang sakral.

"Ini upaya untuk mengenang dan menghormati para pahlawan, mari kita rajut rasa kebersamaan kita untuk keutuhan NKRI," ucapnya.

Dalam kegiatan Festival Ojhung ini para penonton sebelumnya juga disuguhI dengan kesenian Tari Landung yang merupakan tarian Situbondo, yang kerapkali ditampilkan dalam acara seremonial Pemerintah Kabupaten setempat. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019