Aksi unjuk rasa sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam PMII mewarnai  pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sidoarjo, masa bakti 2019-2024, Rabu.

Para pengunjuk rada menuntut anggota dewan harus bisa memperjuangkan aspirasi rakyat karena menganggap anggota DPRD sebelumnya gagal.

Ketua PMII Sidoarjo, M Burhanul Mukhlasonny, mengatakan, untuk anggota dewan yang baru dilantik harus mampu menjalankan amanah rakyat.

"Kami kecewa kepada anggota DPRD Sidoarjo yang sebelumnya karena kurang maksimal dalam menjalankan amanah rakyat," katanya dalam orasi di depan gedung DPRD Sidoarjo.

Ia mengatakan, anggota DPRD periode sebelumnya itu masih kurang maksimal karena tidak menyerap aspirasi rakyat.

"Terutama di bidang infrastruktur jalan frontage (pendamping) mulai dari Waru sampai Buduran, Sidoarjo," ujarnya.

Ia juga menilai, masih banyak program-program yang belum diselesaikan sehingga pihaknya menganggap Sidoarjo gagal bersinar.

"Kami mendorong agar anggota dewan periode yang baru mampu memiliki visi dan misi yang berorientasi untuk kepentingan rakyat Sidoarjo," ujarnya.

Sementara itu, di tempat yang sama salah satu anggota dewan yang baru dilantik dari Partai Demokrat Zahlul Yussar mengaku, bahwa apa yang disuarakan oleh mahasiswa tersebut sebagai catatan untuk dirinya yang akan menduduki kursi dewan Sidoarjo.

"Ini merupakan kontrol buat kami selaku anggota dewan yang baru. Nantinya akan kami perhatikan, kami memahami bahwa untuk mengurai kepadatan jalan harus ada jalan alternatif," katanya.

Pada pelantikan anggota DPRD Sidoarjo ini dilakukan penjagaan yang ketat dari anggota Kepolisian. Sepanjang jalan di depan Gedung DPRD Sidoarjo juga ditutup, sehingga pengendara yang akan lewat harus memutar di belakang gedung DPRD Sidoarjo. (*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019