Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta maaf kepada warga Papua atas kejadian yang menimpa mahasiswa Papua yang berada di Surabaya dan Malang.

Khofifah usai menjenguk anggota Polsek Wonokromo yang dibacok di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya, Senin, mengatakan adanya isu rasisme terhadap mahasiswa Papua di Malang atau Surabaya sama sekali tidak mewakili masyarakat Jatim.

"Saya sudah bertelepon dengan Gubernur Papua Pak Lukas Enembe, kami mohon maaf karena itu sama sekali bukan mewakili masyarakat Jawa Timur," katanya.

Dia meminta masyarakat Papua dapat membedakan antara letupan yang bersifat personal dengan komitmen dari masyarakat Jawa Timur pada umumnya.

"Kita selalu mengingatkan Jogo Jawa Timur, oleh karena itu hal-hal yang bisa kita komunikasikan mari kita maksimalkan," katanya.

Selama ini, tambah Khofifah, komunikasi Forkopimda Jatim dengan mahasiswa Papua terjalin sangat baik dan intensif. Seperti pada masa kampanye untuk membangun pemilu damai, mereka juga hadir ikut upacara.

"Kemudian pada saat hari Bhayangkara, mereka juga hadir upacara, pada saat Hari Kebangkitan Nasional dan Hari Pendidikan Nasional mereka juga hadir ikut upacara di Grahadi. Komunikasi sangat intensif," kata Khofifah.

Baca juga: Polda Jatim: Tidak ada rasisme terhadap mahasiswa Papua
Baca juga: Kapolri sesalkan adanya kerusuhan di Manokwari

Untuk meredam kejadian yang ada di Jawa Timur agar tidak semakin meluas, Gubernur Papua Lukas Enembe berencana berkunjung ke Jawa Timur, sekaligus melakukan komunikasi dengan mahasiswa maupun masyarakat Papua yang ada di Jatim.

"Insyaallah nanti Pak Gubernur Papua juga akan ke Jawa Timur, mereka juga akan mengomunikasikan dengan para mahasiswa Papua yang sedang studi di Jawa Timur, tidak hanya Surabaya dan Malang, tetapi juga di beberapa kota lain," tuturnya.

Gubernur berharap mahasiswa Papua yang sedang menjalani pendidikan di daerah-daerah lain di luar Jawa Timur juga akan merasakan keamanan.

"Harapannya semua mahasiswa Papua yang studi di Jawa Timur akan terlindungi dan mereka aman bisa mengikuti program studinya dengan baik," ucapnya.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019