Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menilai pameran berskala nasional bertajuk Surabaya Great Expo (SGE) 2019 di Exhibition Hall Grand City Surabaya, Jawa Timur, 14-18 Agustus, menjadi ajang bagi para pelaku usaha mikro kecil menengah untuk menaikkan omzet.
"Ini adalah ajang untuk menaikkan omset dan produk mereka untuk lebih dikenal dan dikonsumsi masyarakat. Saya berharap bisa mengundang masyarakat dari luar Kota Surabaya untuk menjadi buyer (pembeli) dimulai dari event ini," kata Risma saat membuka SGE 2019 di Grand City Surabaya, Kamis.
Menurut Risma, untuk menjaga pergerakan ekonomi Surabaya supaya tetap stabil dilakukan berbagai upaya agar tidak hanya ramai saat ada pameran saja. Untuk itu, pihaknya membuat acara ini yang digabungkan dengan acara Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Surabaya pada Agustus ini.
Risma juga mengimbau para pelaku usaha untuk lebih fokus ke perdagangan dalam negeri. Jumlah penduduk Provinsi Jawa Timur mencapai 38 juta jiwa, sehingga merupakan peluang yang besar untuk memenuhi kebutuhan pasar.
"Seperti kita ketahui Surabaya penduduknya 3,3 juta jiwa kalau Jawa Timur lebih dari 38 juta jiwa. Artinya apa, ini adalah potensi pasar yang harus kita garap bersama. Kalau kita belum bisa memenuhi potensi ini kenapa kita harus berpikir untuk keluar (ekspor)," ujarnya.
Ia menilai jika yang diutamakan adalah ekspor, pasti dibutuhkan tenaga yang lebih besar. Padahal, jika lebih didahulukan kebutuhan pasar di kota atau negara sendiri, peluangnya justru lebih besar. "Jangan sampai kiriman atau barang kita (ekspor) ditolak karena tidak memenuhi syarat. Jadi karena itu kita harus terus belajar," ujarnya.
Namun, yang paling penting dari kegiatan ini adalah bagaimana terus mengembangkan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di Indonesia, khususnya Kota Surabaya.
Oleh karena itu, Risma berharap melalui kegiatan pameran seperti ini dapat mengundang konsumen atau pembeli dari luar Kota Surabaya, bahkan mancanegara.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surabaya, Wiwik Widayanti menyampaikan, selama dua hari animo kedatangan masyarakat di luar dugaan. Masyarakat berbondong-bondong datang dari mulai buka sampai tutup masih ramai.
"Ramai, animo masyarakat sangat luar biasa," kata Wiwik di sela-sela pameran.
Ia menjelaskan, tahun ini Surabaya Great Expo diikuti 184 peserta dengan 197 stand. Mereka terdiri dari pelaku UMKM, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) serta berbagai sektor pengusaha-pengusaha lain.
"Ada 20-an peserta dari luar Kota Surabaya, seperti NTT (Nusa Tenggara Timur), NTB (Nusa Tenggara Barat), Mataram, dan Sumbawa itu ikut semua," katanya.
Selain acara pameran, SGE 2019 juga menawarkan slot-slot edukasi seperti workshop. Bahkan, dalam event itu pihaknya juga menyediakan fasilitas layanan on the spot untuk masyarakat, seperti HAKI, Merk, Hak Paten, layanan Kependudukan, Kesehatan, serta layanan keuangan dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
Setidaknya ada 10 BUMN dan tujuh BUMD yang terlibat dalam event ini. Selain itu, juga ada lima perguruan tinggi dan sekolah, lima asosiasi terkait, 10 perusahaan swasta, tujuh kuliner, 12 UMKM Binaan dan 18 UMKM Mandiri yang meramaikan gelaran tahunan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Ini adalah ajang untuk menaikkan omset dan produk mereka untuk lebih dikenal dan dikonsumsi masyarakat. Saya berharap bisa mengundang masyarakat dari luar Kota Surabaya untuk menjadi buyer (pembeli) dimulai dari event ini," kata Risma saat membuka SGE 2019 di Grand City Surabaya, Kamis.
Menurut Risma, untuk menjaga pergerakan ekonomi Surabaya supaya tetap stabil dilakukan berbagai upaya agar tidak hanya ramai saat ada pameran saja. Untuk itu, pihaknya membuat acara ini yang digabungkan dengan acara Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Surabaya pada Agustus ini.
Risma juga mengimbau para pelaku usaha untuk lebih fokus ke perdagangan dalam negeri. Jumlah penduduk Provinsi Jawa Timur mencapai 38 juta jiwa, sehingga merupakan peluang yang besar untuk memenuhi kebutuhan pasar.
"Seperti kita ketahui Surabaya penduduknya 3,3 juta jiwa kalau Jawa Timur lebih dari 38 juta jiwa. Artinya apa, ini adalah potensi pasar yang harus kita garap bersama. Kalau kita belum bisa memenuhi potensi ini kenapa kita harus berpikir untuk keluar (ekspor)," ujarnya.
Ia menilai jika yang diutamakan adalah ekspor, pasti dibutuhkan tenaga yang lebih besar. Padahal, jika lebih didahulukan kebutuhan pasar di kota atau negara sendiri, peluangnya justru lebih besar. "Jangan sampai kiriman atau barang kita (ekspor) ditolak karena tidak memenuhi syarat. Jadi karena itu kita harus terus belajar," ujarnya.
Namun, yang paling penting dari kegiatan ini adalah bagaimana terus mengembangkan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di Indonesia, khususnya Kota Surabaya.
Oleh karena itu, Risma berharap melalui kegiatan pameran seperti ini dapat mengundang konsumen atau pembeli dari luar Kota Surabaya, bahkan mancanegara.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surabaya, Wiwik Widayanti menyampaikan, selama dua hari animo kedatangan masyarakat di luar dugaan. Masyarakat berbondong-bondong datang dari mulai buka sampai tutup masih ramai.
"Ramai, animo masyarakat sangat luar biasa," kata Wiwik di sela-sela pameran.
Ia menjelaskan, tahun ini Surabaya Great Expo diikuti 184 peserta dengan 197 stand. Mereka terdiri dari pelaku UMKM, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) serta berbagai sektor pengusaha-pengusaha lain.
"Ada 20-an peserta dari luar Kota Surabaya, seperti NTT (Nusa Tenggara Timur), NTB (Nusa Tenggara Barat), Mataram, dan Sumbawa itu ikut semua," katanya.
Selain acara pameran, SGE 2019 juga menawarkan slot-slot edukasi seperti workshop. Bahkan, dalam event itu pihaknya juga menyediakan fasilitas layanan on the spot untuk masyarakat, seperti HAKI, Merk, Hak Paten, layanan Kependudukan, Kesehatan, serta layanan keuangan dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
Setidaknya ada 10 BUMN dan tujuh BUMD yang terlibat dalam event ini. Selain itu, juga ada lima perguruan tinggi dan sekolah, lima asosiasi terkait, 10 perusahaan swasta, tujuh kuliner, 12 UMKM Binaan dan 18 UMKM Mandiri yang meramaikan gelaran tahunan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019