Jumlah koperasi syariah di Jawa Timur dalam kurun beberapa tahun terakhir tumbuh signifikan, karena penduduknya mayoritas beragama Islam.
Ketua Forum Ekonomi Syariah, Ali Hamdan di Surabaya, Jawa Timur, Jumat, mencatat jumlah koperasi syariah yang tersebar di Jawa Timur saat ini mencapai 2.308 koperasi, atau naik signifikan dibanding tahun 2006 yang hanya sekitar 600 koperasi.
Ali mengatakan dari total angka tersebut kesemuanya sudah berbadan hukum, sebab pada 2016 semua koperasi syariah mendapat program Rp25 juta yang mayoritas uangnya digunakan untuk pendirian badan hukum.
"Bentuk koperasi syariah di Jawa Timur bermacam-macam. Ada yang bernama koperasi wanita syariah, koperasi simpan pinjam pembiayaan syariah, dan masih banyak lagi," katanya kepada wartawan.
Selain itu, Ali mengakui banyak koperasi-koperasi besar di Jawa Timur yang kini telah berhasil dikonversi menjadi syariah, seperti koperasi warga Semen Gresik, koperasi Pelindo III, dan koperasi PLN Sidoarjo.
"Sekarang semua koperasi itu sudah bertransformasi ke syariah. Yang otomatis membantu meningkatkan total aset koperasi di JawaTimur," katanya.
Ia berharap koperasi syariah bisa menjadi salah satu pilihan masyarakat dan memfasilitasi pelaku UMKM untuk melakukan pembiayaan sistem syariah.
"Tentunya lewat koperasi syariah kami berharap mampu mencapai akselerasi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi Islam, baik di sisi sektor keuangan maupun riil," katanya.
Terkait prinsip koperasi syariah, Ali menjelaskan perbedaan utamanya dengan koperasi konvensional terletak pada model transaksi atau akadnya.
"Kalau di konvensional hanya ada produk tunggal yaitu simpan pinjam. Sedangkan di syariah cukup beragam, selain simpan pinjam berbasis Islam, juga ada program peningkatan modal usaha, sewa dan lain-lain, ditambah lagi adanya dewan pengawas untuk mengawal kesyariahan sebuah koperasi," katanya.
Ali berusaha terus mendorong pertumbuhan koperasi syariah di Jawa Timur, dengan rutin melakukan edukasi lewat berbagai pelatihan di masing-masing kabupaten/kota.
"Kami juga agresif membantu mencarikan akses permodalan. Sebab sampai saat ini kendalanya masih minim lembaga pembiayaan yang tertarik untuk memodali koperasi syariah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Ketua Forum Ekonomi Syariah, Ali Hamdan di Surabaya, Jawa Timur, Jumat, mencatat jumlah koperasi syariah yang tersebar di Jawa Timur saat ini mencapai 2.308 koperasi, atau naik signifikan dibanding tahun 2006 yang hanya sekitar 600 koperasi.
Ali mengatakan dari total angka tersebut kesemuanya sudah berbadan hukum, sebab pada 2016 semua koperasi syariah mendapat program Rp25 juta yang mayoritas uangnya digunakan untuk pendirian badan hukum.
"Bentuk koperasi syariah di Jawa Timur bermacam-macam. Ada yang bernama koperasi wanita syariah, koperasi simpan pinjam pembiayaan syariah, dan masih banyak lagi," katanya kepada wartawan.
Selain itu, Ali mengakui banyak koperasi-koperasi besar di Jawa Timur yang kini telah berhasil dikonversi menjadi syariah, seperti koperasi warga Semen Gresik, koperasi Pelindo III, dan koperasi PLN Sidoarjo.
"Sekarang semua koperasi itu sudah bertransformasi ke syariah. Yang otomatis membantu meningkatkan total aset koperasi di JawaTimur," katanya.
Ia berharap koperasi syariah bisa menjadi salah satu pilihan masyarakat dan memfasilitasi pelaku UMKM untuk melakukan pembiayaan sistem syariah.
"Tentunya lewat koperasi syariah kami berharap mampu mencapai akselerasi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi Islam, baik di sisi sektor keuangan maupun riil," katanya.
Terkait prinsip koperasi syariah, Ali menjelaskan perbedaan utamanya dengan koperasi konvensional terletak pada model transaksi atau akadnya.
"Kalau di konvensional hanya ada produk tunggal yaitu simpan pinjam. Sedangkan di syariah cukup beragam, selain simpan pinjam berbasis Islam, juga ada program peningkatan modal usaha, sewa dan lain-lain, ditambah lagi adanya dewan pengawas untuk mengawal kesyariahan sebuah koperasi," katanya.
Ali berusaha terus mendorong pertumbuhan koperasi syariah di Jawa Timur, dengan rutin melakukan edukasi lewat berbagai pelatihan di masing-masing kabupaten/kota.
"Kami juga agresif membantu mencarikan akses permodalan. Sebab sampai saat ini kendalanya masih minim lembaga pembiayaan yang tertarik untuk memodali koperasi syariah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019