Sebanyak 35 mahasiswa Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya belajar pengembangan bisnis startup dari para pelaku bisnis tersebut yang ada di Yogyakarta melalui kegiatan "Career Camp 2019".

Koordinator Career Camp 2019 Jessie Monika, S.S mengatakan kegiatan kali ini mengangkat tema Start-Up Business dengan judul "Power Up Your Start-Up" yang berlangsung dari tanggal 5 hingga 9 Agustus 2019 dan diikuti mahasiswa gabungan dari beberapa fakultas.

"35 mahasiswa dibagi menjadi delapan kelompok. Peserta akan belajar bagaimana memulai bisnis startup, sekaligus belajar langsung tantangan dan keseruan dari para pelaku startup secara rill di Yogyakarta," katanya.

Dia menjelaskan pada acara yang sudah berlangsung enam kali dengan lokasi yang berbeda tiap dua tahunnya itu, UK Petra ingin memberikan pengalaman pelatihan karir yang mungkin tidak didapatkan dalam kelas akademik.

Materi yang diajarkan antara lain potensi startup industri kreatif di Indonesia, legal aspek seperti HAKI dan copyright, financial planning, introducing your brand to the target market, studi kelayakan bisnis, building and developing your brand sampai riset sebelum membuka bisnis.

"Yogyakarta merupakan pusat industri kreatif, dan beberapa perusahaan industri kreatif yang mulai bergerak dalam startup. Kaum milenial saat lini tentunya tidak asing dengan bisnis startup yang sangat trending dalam dunia bisnis terkini," kata Jessie.

Selama lima hari kegiatan di Yogyakarta, para peserta akan mengunjungi lima perusahaan (yang dulunya pernah menjadi startup) di Yogyakarta yaitu Srengenge Idealabs, Cokelat Monggo, Flyming Balloon Puppet Theatre, Creacle Studio dan Dagadu.

Peserta akan mendapatkan sesi pembelajaran dari para pembicara dan sharing dari pemilik. perusahaan sebelum merencanakan proyek mereka sendiri. Proyek ini berupa ide rencana bisnis startup yang dapat harapannya dapat diimplementasikan.

"Para peserta ini nantinya juga diajari untuk mandiri, mendapatkan modal sekitar Rp1 juta per tim untuk bisa bertahan di Yogyakarta. Mereka tak akan sendirian, didampingi dengan mentor untuk menyelesaikan proyek tersebut dan bahkan mereka punya kesempatan untuk mengkonsultasikan business project mereka dengan Dennis Adishwara, seorang aktor sekaligus CEO dari Rombak Media," ujarnya.

Di hari terakhir, setiap keiompok akan mempresentasikan proposal bisnisnya di hadapan para juri dari kelima perusahaan tersebut. Sementara yang terbaik akan menjadi juara akan diikutsertakan dalam Program Kreativitas Mahasiswa - Kewirausahaan dari Kemenristekdikti.

Salah satu pemateri, Bisnis Director Srengenge Culture Lab Annisa Muharammi menjelaskan kepada mahasiswa apa yang harus ditekankan pada awal bisnis startup.

Yang perlu ditekankan pada bisnis startup, kata Anisa adalah naming produk. Menurutnya pelaku startup harus jeli melihat peluang di masyarakat seperti permasalahan apa yang terjadi dan kompetitor.

"Yang selamat adalah yang adaptis sedangkan brand porsinya sangat kecil. Gojek bisa sebesar ini karena punya banyak fitur," tuturnya.(*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019