Sebanyak 456 calon haji plus dari sejumlah daerah di Jawa Timur yang tergabung dalam travel perjalanan haji dan umroh Ebad Wisata diberangkatkan dari Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Senin.

Pembimbing Utama Ebad Wisata Abdul Malik Alhaddad, Senin mengatakan, calon haji tersebut diberangkatkan menuju ke Tanah Suci dengan menggunakan satu pesawat carter Garuda.

"Hari kedua ini, sebanyak 396 calon haji plus terbang dari Bandara Internasional Juanda menuju Tanah Suci satu pesawat dengan mencarter Garuda 777. Sisanya, sehari sebelumnya juga sudah ada yang berangkat menuju Tanah Suci bersama jamaah lainnya," katanya saat dikonfirmasi di sela pemberangkatan di Sidoarjo.

Ia mengatakan sebelum berangkat para calon haji ini diberikan wejangan dan juga kesempatan untuk beramal yang selanjutnya akan disumbangkan ke Masjid Al Hidayah Gedangan.

"Jadi jamaah ini akan langsung turun di Jedah," katanya.

Diungkapkan, Keberadaan Ebad Wisata telah lima tahun berturut-turut memberangkatkan jamaah haji plus langsung dari Surabaya ke Jedah. Keberangkatan dari Surabaya ini juga mempersingkat waktu perjalanan, jamaah juga hemat energi.

"Dengan demikian jamaah diharapkan bisa lebih khusyuk dalam menjalankan ibadah hajinya," ucapnya.

Selain itu, pihaknya akan memberikan pendampingan khusus kepada jamaah haji Plus ini. Yakni pada saat menunggu waktu Wuquf para jamaah haji plus ini diberikan program utama pemberantasan buta huruf Al Quran di Pesantren Rusaifah utara pusat Kota Mekkah dengan pembimbing Syekh Muhammad Ismail.

"Saat pulang, jamaah yang saat berangkat belum bisa baca Al Quran, akan bisa baca Al Quran serta cara shalat sesuai tuntunan ataupun ibadah lainnya," katanya.

Untuk waktu tunggu, calon haji plus ini berkisar antara 4 sampai dengan lima tahun, tergantung dari besar rejeki dan juga kelengkapan persyaratannya.

"Bahkan, kalau syaratnya lengkap, ada rejeki, maka bisa kami berangkatkan secepatnya. Ada yang bisa berangkat sepekan sebelum keberangkatan hari ini," katanya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019