Dinas Koperasi dan UKM Pemkab Pamekasan, Jawa Timur terus berupaya meningkatkan sumber daya manusia (SDM) pengurus koperasi wanita di wilayah itu, sebagai upaya meningkatkan wawasan teknik pengelolaan keuangan koperasi yang dikelola kaum wanita Pamekasan.
Menurut Kepala Dinas Koperasi dan UKM Pamekasan Jhon Yulianto di Pamekasan, Sabtu, hingga saat ini sudah ada 140 wanita pengurus koperasi dan pelaku usaha yang telah mendapatkan pembinaan berupa pendidikan dan pelatihan.
"Tujuannya agar wawasan dan keterampilan mereka dalam mengelola bisnis meningkat, termasuk dalam hal pengelolaan koperasi bagi kaum perempuan pengelola koperasi," katanya, menjelaskan.
Selain pengelola koperasi, kaum perempuan yang juga menjadi target pembinaan manajemen pengelolaan keuangan adalah ibu-ibu pengrajin batik yang tergabung pada Koperasi Wanita dan PEKKA (Perempuan Kepala Keluarga).
Jhon menjelaskan, pembinaan dan pelatihan pengembangan SDM itu, dalam pelaksanaannya bekerja sama dengan Inkubator Bisnis Universitas Madura dan Fakultas Ekonomi Unira Pamekasan.
"Kami bahkan telah melakukan penanda tangannan nota kesepahaman dengan Unira terkait pengembangan usaha ini," katanya, menjelaskan.
Di Pamekasan, sambung dia, ada sebanyak 178 koperasi yang pengurusnya terdiri dari kaum perempuan (kopwan) yang tersebar di 178 desa di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan.
"Melalui program pemberdayaan ini, diharapkan peran kopwan di Pamekasan akan kembali meningkat, karena harapan pemerintah, kaun perempuan juga bisa menjadi tulang punggung ekonomi," katanya.
Selain memberita pendidikan dan pelatihan dalam hal pengelolaan keuangan, Diskop Pamekasan juga mendidik keterampikan membatik, dengan pola SIBORI (Batik Jumputan), ekoprint (pola membatik dengan basis tumbuhan) dipadukan dengan batik tulis, agar dapat mengkombinasikan menjadi batik inspiratif.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Menurut Kepala Dinas Koperasi dan UKM Pamekasan Jhon Yulianto di Pamekasan, Sabtu, hingga saat ini sudah ada 140 wanita pengurus koperasi dan pelaku usaha yang telah mendapatkan pembinaan berupa pendidikan dan pelatihan.
"Tujuannya agar wawasan dan keterampilan mereka dalam mengelola bisnis meningkat, termasuk dalam hal pengelolaan koperasi bagi kaum perempuan pengelola koperasi," katanya, menjelaskan.
Selain pengelola koperasi, kaum perempuan yang juga menjadi target pembinaan manajemen pengelolaan keuangan adalah ibu-ibu pengrajin batik yang tergabung pada Koperasi Wanita dan PEKKA (Perempuan Kepala Keluarga).
Jhon menjelaskan, pembinaan dan pelatihan pengembangan SDM itu, dalam pelaksanaannya bekerja sama dengan Inkubator Bisnis Universitas Madura dan Fakultas Ekonomi Unira Pamekasan.
"Kami bahkan telah melakukan penanda tangannan nota kesepahaman dengan Unira terkait pengembangan usaha ini," katanya, menjelaskan.
Di Pamekasan, sambung dia, ada sebanyak 178 koperasi yang pengurusnya terdiri dari kaum perempuan (kopwan) yang tersebar di 178 desa di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan.
"Melalui program pemberdayaan ini, diharapkan peran kopwan di Pamekasan akan kembali meningkat, karena harapan pemerintah, kaun perempuan juga bisa menjadi tulang punggung ekonomi," katanya.
Selain memberita pendidikan dan pelatihan dalam hal pengelolaan keuangan, Diskop Pamekasan juga mendidik keterampikan membatik, dengan pola SIBORI (Batik Jumputan), ekoprint (pola membatik dengan basis tumbuhan) dipadukan dengan batik tulis, agar dapat mengkombinasikan menjadi batik inspiratif.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019