Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menginginkan agar Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Kediri ikut serta aktif menggencarkan kampanye mengatasi sampah plastik.
Wali Kota Kediri mengatakan partisipasi seluruh pengurus yang bergabung di GOW sangat dibutuhkan, terutama untuk aktif di masyarakat, mengingat Pemerintah Kota Kediri telah bersepakat dengan masyarakat untuk membangun Kota Kediri bersama-sama.
"Saya minta GOW sebagai mitra pemerintah berperan aktif. Kalau ada pelatihan-pelatihan segera disosialisasikan ke masyarakat agar masyarakat mendapat dampak positif. Saya juga sampaikan ini kepada kepala OPD. Karena yang kami gunakan ini uang masyarakat, sehingga mereka harus dapat dampak dari apa yang dilakukan dan kami pertanggungjawabkan," katanya di Kediri, Jumat.
Wali Kota juga menegaskan, pemerintah telah membuat program kerja yang bagus, misalnya, penanganan isu strategis sekarang ini dengan mengatasi sampah plastik. Indonesia penyumbang sampah terbesar kedua di dunia.
"Di Kota Kediri ada terdapat 200 lebih bank sampah dimana sampahnya didaur ulang untuk dijual. Tapi alangkah baiknya bila mulai tidak menggunakan plastik. Karena sampah ini cukup besar," ujarnya.
Ketua Umum GOW Kota Kediri Lilik Muhibbah mengatakan selama ini telah banyak program-program yang dijalankan oleh GOW Kota Kediri, seperti santunan yatim piatu, bantuan alat permainan edukatif (APE) untuk anak PAUD, sosialisasi narkoba, pemberian keterampilan ke lapas untuk tahanan perempuan, seminar motivasi usaha, cerdas cermat, keterampilan membuat makanan nugget dan sosis, keterampilan memotong dan menjahit baju, serta keterampilan mengubah baju.
Sementara untuk program-program kerja yang akan datang, Lilik Muhibbah menjelaskan ke depan akan mengikuti arahan Wali Kota Kediri untuk fokus terhadap pengurangan penggunaan plastik.
"Sesuai perintah Pak Wali kami akan upayakan untuk mengurangi penggunaan plastik. Memang sementara ini belum bisa maksimal ke depan kita akan maksimalkan," kata dia.
Sementara itu, Pemerintah Kota Kediri telah membuat regulasi untuk mengurangi volume sampah, yang tertuang dalam Peraturan Wali Kota Nomor 35 tahun 2018 tentang Kebijakan dan Strategi Kota Kediri dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga.
Setiap orang di Kota Kediri menghasilkan 0,5 kilogram sampah setiap harinya dan setiap harinya Kota Kediri menghasilkan sampah sebesar kurang lebih 145 ton. Untuk itu dengan perwali tersebut masyarakat diharapkan berpartisipasi aktif dalam pengelolaan sampah dan pemilahan sampah. Masyarakat juga harus menerapkan paradigma bagaimana sampah dapat bernilai ekonomis.
Pemerintah juga mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik, sebab sampah plastik memerlukan waktu kurang cukup lama agar dapat terurai.
Wali Kota Kediri melakukan pelantikan pada 29 pengurus GOW Kota Kediri. Pelantikan tersebut dihadiri oleh Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Kediri Enny Endarjati, beberapa Kepala OPD terkait, dan para perwakilan organisasi wanita di Kota Kediri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Wali Kota Kediri mengatakan partisipasi seluruh pengurus yang bergabung di GOW sangat dibutuhkan, terutama untuk aktif di masyarakat, mengingat Pemerintah Kota Kediri telah bersepakat dengan masyarakat untuk membangun Kota Kediri bersama-sama.
"Saya minta GOW sebagai mitra pemerintah berperan aktif. Kalau ada pelatihan-pelatihan segera disosialisasikan ke masyarakat agar masyarakat mendapat dampak positif. Saya juga sampaikan ini kepada kepala OPD. Karena yang kami gunakan ini uang masyarakat, sehingga mereka harus dapat dampak dari apa yang dilakukan dan kami pertanggungjawabkan," katanya di Kediri, Jumat.
Wali Kota juga menegaskan, pemerintah telah membuat program kerja yang bagus, misalnya, penanganan isu strategis sekarang ini dengan mengatasi sampah plastik. Indonesia penyumbang sampah terbesar kedua di dunia.
"Di Kota Kediri ada terdapat 200 lebih bank sampah dimana sampahnya didaur ulang untuk dijual. Tapi alangkah baiknya bila mulai tidak menggunakan plastik. Karena sampah ini cukup besar," ujarnya.
Ketua Umum GOW Kota Kediri Lilik Muhibbah mengatakan selama ini telah banyak program-program yang dijalankan oleh GOW Kota Kediri, seperti santunan yatim piatu, bantuan alat permainan edukatif (APE) untuk anak PAUD, sosialisasi narkoba, pemberian keterampilan ke lapas untuk tahanan perempuan, seminar motivasi usaha, cerdas cermat, keterampilan membuat makanan nugget dan sosis, keterampilan memotong dan menjahit baju, serta keterampilan mengubah baju.
Sementara untuk program-program kerja yang akan datang, Lilik Muhibbah menjelaskan ke depan akan mengikuti arahan Wali Kota Kediri untuk fokus terhadap pengurangan penggunaan plastik.
"Sesuai perintah Pak Wali kami akan upayakan untuk mengurangi penggunaan plastik. Memang sementara ini belum bisa maksimal ke depan kita akan maksimalkan," kata dia.
Sementara itu, Pemerintah Kota Kediri telah membuat regulasi untuk mengurangi volume sampah, yang tertuang dalam Peraturan Wali Kota Nomor 35 tahun 2018 tentang Kebijakan dan Strategi Kota Kediri dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga.
Setiap orang di Kota Kediri menghasilkan 0,5 kilogram sampah setiap harinya dan setiap harinya Kota Kediri menghasilkan sampah sebesar kurang lebih 145 ton. Untuk itu dengan perwali tersebut masyarakat diharapkan berpartisipasi aktif dalam pengelolaan sampah dan pemilahan sampah. Masyarakat juga harus menerapkan paradigma bagaimana sampah dapat bernilai ekonomis.
Pemerintah juga mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik, sebab sampah plastik memerlukan waktu kurang cukup lama agar dapat terurai.
Wali Kota Kediri melakukan pelantikan pada 29 pengurus GOW Kota Kediri. Pelantikan tersebut dihadiri oleh Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Kediri Enny Endarjati, beberapa Kepala OPD terkait, dan para perwakilan organisasi wanita di Kota Kediri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019