Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, terus berupaya memperkuat perekonomian dengan mengembangkan produk daerah sehingga masyarakat menjadi lebih berdaya.

"Kami mempunyai visi misi untuk mewujudkan tata kelola yang baik dengan memperkuat perekonomian berbasis potensi unggulan daerah dan pengembangan ekonomi kreatif yang berkeadilan," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Jumat.

Ia mengatakan dari indikator makro pembangunan RPJMD Tahun 2014-2019 di Kota Kediri, diperoleh nilai yang cukup memuaskan dan menunjukkan tren yang cukup positif.

Ia menyebutkan indeks reformasi birokrasi di Kediri saat ini di angka 76,69. Berikutnya indeks kepuasan masyarakat di angka 3,25 atau 80,98.

Indeks Pembangunan Manusia di Kediri juga tinggi di angka 77,58. Terlebih lagi, saat terdapat sejumlah universitas negeri yaitu IAIN, ada juga Univesitas Brawijaya, Politeknik. Untuk sekolah tingkat SD, SMP, SMA di Kediri juga relatif bagus.

Untuk persentase penduduk miskin di Kediri, padpads 2013 adalah 8,23 dan pada 2018 turun menjadi 7,68. Beberapa yang dilakukan adalah menggiatkan sektor ekonomi, yang ternyata berdampak positif menekan angka kemiskinan.

"Sudut pandang saya secara ekonomi, sekarang banyak anak-anak muda yang tadinya pergi keluar kota atau bekerja menunggu modal, sekarang di rumah dan tinggal mengunggah barang-barang yang dijual karena sekarang ada market place seperti Bukalapak," katanya.

Di Kediri, pertumbuhan ekonomi dengan tembakau adalah 5,1 persen sama seperti tingkat nasional. Sedangkan industri tanpa tembakau mencapai 7,02 persen. Untuk angka pengangguran terbuka di 2017 berada di angka 4,68 persen, dan pada 2018 turun menjadi 3,63 persen. Sedangkan pusat masih 5,34 persen dan Jatim masih 3,99 persen.

Berikutnya indeks gini di angkanya adalah 0,4 sama dengan Provinsi Jatim. Sementara, untuk inflasi Kota Kediri juga terus dijaga, agar rendah dan terkendali.

"Dan sekarang inflasinya sebesar 1,97 persen. Daya beli masyarakat tinggi, maka saya minta tolong kepada semua untuk mengarahkan masyarakat supaya berinvestasi dengan tepat," kata dia. 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019