Pemuda Perkumpulan Putera Surabaya (Pusura) menyarankan agar cawali dan cawawali yang maju pada Pilkada Surabaya 2020 mempunyai program pengembangan budaya kampung, yang selama ini menjadi pondasi akar kebudayaan di Kota Pahlawan.

Ketua Pemuda Pusura Hoslih Abdullah di Surabaya, Jumat, mengatakan persoalan infrastruktur di Surabaya saat ini sudah tidak ada masalah, sehingga wali kota mendatang tinggal melanjutkan apa yang sudah ada.

"Saat ini yang diperlukan bagaimana mempertahankan budaya 'Arek' dan mengembangkan kampung-kampung asli Surabaya," katanya.

Menurut dia, Wali Kota Surabaya 2020-2015 yang terpilih nanti harus punya inovasi baru untuk melengkapi pembangunan yang sudah berhasil dilakukan Wali Kota Tri Rismaharini selama dua periode.

Hoslih Abdullah yang kerap dipanggil Cak Dullah ini menilai selama dua periode kepemimpinan Risma telah berhasil membangun infrastruktur di Surabaya. Saat ini, lanjut dia, wajah Surabaya lebih hijau dan indah.

Selain itu, Cak Dullah mencontohkan Wali Kota Risma telah berhasil dalam program pengembangan budaya kampung seperti di Kecamatan Bubutan yang saat ini dianggap berhasil dengan wujud keberadaan Kampung Lawas Maspati.

Selain berhasil mempertahankan sejarah, ekonomi kerakyatan berhasil dikelola dengan baik hingga menjadi tujuan wisata turis Internasional. "Dengan begitu kampung di Surabaya bisa dikenal hingga Internasional," katanya.

Terkait figur yang dianggap layak memimpin Surabaya ke depan, Cak Dullah tidak mempermasalahkan harus menyebutkan arek Suroboyo asli atau bukan. Namun harus mempunyai kemampuan yang cukup karena perkembangan Surabaya sudah begitu pesat dan mendapat posisi penting di tingkat dunia.

"Ya nanti siapa calon yang sudah ditetapkan akan kita undang untuk menyampaikan visi misinya untuk Surabaya ke depan," katanya.

Meski demikian, Cak Dullah lebih setuju jika pemimpin Surabaya ke depan dijabat oleh sosok muda yang memiliki potensi. Tidak jadi masalah apakah dari politikus, birokrat atau pengusaha.

"Tapi kalau bisa lebih bagus yang muda dan energik. Sebab, stamina kan tergantung usia. Asal dia punya kemampuan memimpin dan memajukan Surabaya, mengapa tidak," ujarnya.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019