Sekitar 8 ribu judul dari jutaan eksemplar buku dihadirkan di gedung bekas Bioskop Kelud, Kota Malang, Jawa Timur, dalam kegiatan Festival Kecil Literasi dan Pasar Buku Keliling Patjar Merah yang berlangsung 27 Juli hingga 4 Agustus.

Selain dibanjiri ribuan judul buku, kegiatan ini juga diisi dengan berbagai program literasi yang menghadirkan para penulis andal di bidangnya, antara lain Syahid Muhammad, Reda Gaudiamo, Seno Gumira Adjidarma, Siska Nirmala, Adhitya Mulya, Bernard Batubara, dan Alvi Syahrini.

Menurut Haura, panitia Festival Patjar Merah yang ditemui di sela acara pada Selasa (30/7), kegiatan ini digelar untuk menumbuhkan budaya literasi atau membaca di kalangan masyarakat, terutama pelajar dan mahasiswa di Indonesia.

"Tujuannya sih ingin memeratakan dan menumbuhkan literasi di Indonesia agar tidak dibilang bahwa minat berliterasi di Indonesia itu rendah. Untuk membuktikan bahwa sebenarnya orang Indonesia itu gemar berliterasi," ujarnya.

Ia menyebut antusiasme masyarakat Kota Malang terhadap kegiatan ini cukup tinggi. Terbukti, pada hari pertama pembukaan acara tercatat sekitar 3.600 pengunjung memadati area Festival Patjar Merah dan setiap hari ada ribuan pengunjung yang datang.

"Dari antusiasmenya, sebelumnya sudah terlihat saat digelar di Yogya dan ternyata warga Malang juga sangat antusias. Jadi, kami membuat festival ini di Malang," lanjutnya.

Dara, seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Kelautan IPB yang sempat ditemui saat lokakarya dengan pembicara Syahid Muhammad pada pembukaan juga mengatakan kegiatan festival ini sangat menarik.

"Seru banget karena bisa belajar menulis dan menemui orang-orang yang ternyata memiliki masalah yang lebih menyedihkan dari kita," katanya, yang berharap Festival Patjar Merah dapat diadakan di berbagai daerah secara rutin.

Berbagai jenis buku dijual dengan harga diskon di Festival Patjar Merah, seperti buku agama, anak-anak, sosial, politik, hukum, psikologi, kesehatan, bahasa & kamus, hobi, novel, indie, dan buku lawas (sejarah). 

Pewarta: Wahyu Gaman/DK

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019