Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkeinginan menambah destinasi pariwisata baru di Pulau Madura, yaitu pembangunan wisata pada Selingkar Kepulauan Sumenep.
"Kami berkeinginan menambahkan perencanaan pembangunan wisata pada Selingkar Kepulauan Sumenep sebagai satu kesatuan dengan perluasan pariwisata baru di Jatim," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Sabtu.
Menurut dia, jika selama ini yang ada dalam perencanaan pembangunan wisata di Jatim antara lain Selingkar Wilis, Selingkar Ijen dan Kawasan Bromo Tengger Semeru (BTS), kini diharapkan bertambah Selingkar Kepulauan Sumenep.
"Apalagi di sana ada Pulau Gili Iyang, yaitu pulau yang oksigennya terbaik kedua di dunia, lalu Pulau Gili Labak yang karang dan koralnya sangat indah," ucap gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.
Karena itulah, Gubernur Khofifah berharap deputi investasi dalam struktur Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS) yang baru bisa menarik banyak investor ke Madura.
Apalagi, kata dia, Madura memiliki banyak keunggulan hortikultura dan peternakan seperti ternak sapi potong.
"Kami ingin ada budidaya sapi yang lebih luas dan lebih besar sehingga bisa mengurangi impor bakalan sapi. Tentu swasembada daging bisa diperkuat," katanya.
Selain itu, hal strategis dalam perencanaan Pemprov Jatim dan bersinergi dengan BPWS adalah "Indonesia Islamic Science Park" yang rencananya berada di kaki Suramadu sisi Madura, dan dalam pengembangannya diharapkan ada 101 hektare yang bisa disiapkan.
Orang nomor satu di Jatim tersebut menginginkan formatnya 20 persen untuk edukasi atau pendidikan, 30 persen untuk kesenian dan 50 persen untuk wisata.
"Harapannya ingin menarik gravitasi keuangan syariah dunia ke Indonesia. Itu bisa dilakukan di Jatim dan sentranya ada di area 'Indonesia Islamic Science Park'," katanya.
Di sisi lain, deputi investasi merupakan penambahan deputi dalam pengembangan struktur baru BPWS sekaligus melengkapi deputi perencanaan dan deputi pembangunan.
Tak itu saja, Gubernur juga menegaskan bahwa seluruh bupati se-Madura dan Wali Kota Surabaya serta tokoh Madura menjadi Dewan Penasihat BPWS.
Kepastian tersebut disampaikan setelah Rapat Koordinasi yang dipimpin Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan KemenPAN-RB, Kementerian PUPR, beserta perwakilan Sekretaris Kabinet RI di Jakarta, Kamis (25/7).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Kami berkeinginan menambahkan perencanaan pembangunan wisata pada Selingkar Kepulauan Sumenep sebagai satu kesatuan dengan perluasan pariwisata baru di Jatim," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Sabtu.
Menurut dia, jika selama ini yang ada dalam perencanaan pembangunan wisata di Jatim antara lain Selingkar Wilis, Selingkar Ijen dan Kawasan Bromo Tengger Semeru (BTS), kini diharapkan bertambah Selingkar Kepulauan Sumenep.
"Apalagi di sana ada Pulau Gili Iyang, yaitu pulau yang oksigennya terbaik kedua di dunia, lalu Pulau Gili Labak yang karang dan koralnya sangat indah," ucap gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.
Karena itulah, Gubernur Khofifah berharap deputi investasi dalam struktur Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS) yang baru bisa menarik banyak investor ke Madura.
Apalagi, kata dia, Madura memiliki banyak keunggulan hortikultura dan peternakan seperti ternak sapi potong.
"Kami ingin ada budidaya sapi yang lebih luas dan lebih besar sehingga bisa mengurangi impor bakalan sapi. Tentu swasembada daging bisa diperkuat," katanya.
Selain itu, hal strategis dalam perencanaan Pemprov Jatim dan bersinergi dengan BPWS adalah "Indonesia Islamic Science Park" yang rencananya berada di kaki Suramadu sisi Madura, dan dalam pengembangannya diharapkan ada 101 hektare yang bisa disiapkan.
Orang nomor satu di Jatim tersebut menginginkan formatnya 20 persen untuk edukasi atau pendidikan, 30 persen untuk kesenian dan 50 persen untuk wisata.
"Harapannya ingin menarik gravitasi keuangan syariah dunia ke Indonesia. Itu bisa dilakukan di Jatim dan sentranya ada di area 'Indonesia Islamic Science Park'," katanya.
Di sisi lain, deputi investasi merupakan penambahan deputi dalam pengembangan struktur baru BPWS sekaligus melengkapi deputi perencanaan dan deputi pembangunan.
Tak itu saja, Gubernur juga menegaskan bahwa seluruh bupati se-Madura dan Wali Kota Surabaya serta tokoh Madura menjadi Dewan Penasihat BPWS.
Kepastian tersebut disampaikan setelah Rapat Koordinasi yang dipimpin Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan KemenPAN-RB, Kementerian PUPR, beserta perwakilan Sekretaris Kabinet RI di Jakarta, Kamis (25/7).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019