Pasar perawatan kecantikan untuk kesehatan kulit semakin berkembang di Jawa Timur salah satunya dengan munculnya pemain lokal seperti Ayshaskin yang siap bersaing dengan produk lainnya di Indonesia.
Shinta Nency dan Ayu Setyo selaku pemilik produk kecantikan Ayshaskin saat dikonfirmasi di Surabaya Minggu mengatakan, saat ini tren masyarakat Indonesia dalam belanja produk perawatan kulit cukup bagus.
"Pasar perawatan kulit di Indonesia memang besar. Merek yang bermain di segmen ini juga banyak. Kami melihat kompetisi masih bisa, apalagi produk yang kami luncurkan ini sudah mendapat respons pasar yang positif dalam dua tahun terakhir," ungkap Shinta saat peluncuran produknya di Surabaya.
Ia mengemukakan, dengan peluncuran ini, pihaknya mentargetkan pertumbuhan agen-agen baru di Indonesia dari 12 agen yang sudah ada saat ini.
"Targetnya di semester II tahun 2019 ini, akan agresif mengembangkan jaringan distributor dan agen untuk mencapai peningkatan yang lebih maksimal," katanya.
Dirinya mengaku, selama dua tahun terakhir dengan memanfaatkan media sosial kemudian berlanjut ke e-commerce, sekitar 50 peranan konsumen mereka masih dari kawasan Jabodetabek.
"Sementara untuk wilayah lain, Jatim - Jateng sekitar 35-40 persen dan sekitar 10-15 persen ada di kota-kota besar di Sumatera," ujarnya.
Ia mengatakan, dalam waktu dekat ini, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan pasar moderen dan jaringan toko obat untuk menjual secara masal.
"Kami bidik pasar moderen karena memang pasar yang kami pilih menengah, dengan kisaran harga produk di Rp300 ribu hingga Rp500 ribuan untuk setiap jenis barang yang dijual," katanya.
Ia merinci, bahwa ada tujuh produk perawatan yang bisa dipakai wanita maupun pria, seperti berjerawat, gelap, dan masalah hormonal bagi wanita hamil atau menyusui.
"Termasuk untuk yang aktif di bawah sinar matahari. Produk kami memiliki bahan baku yang aman, dan sehat. Sudah kami daftarkan di BPOM, dan lolos uji sebagai produk kosmetik dengan bahan baku aman untuk dipakai," jelas Ayu pada kesempatan yang sama.
Sementara itu, kata dia, terkait penguatan distributor, produk yang memiliki tempat produksi di Bekasi itu, mentargetkan bisa memiliki satu distributor untuk satu provinsi dan distributor tersebut ditarget perbulan bisa melakukan penjualan hingga 3.000-4.000 piece dengan nilai sekitar Rp65 juta.
"Setelah Surabaya, produk dengan segmen mayoritas perempuan dan sebagian kecil pria tersebut ada di kisaran 25 tahun hingga 30 tahun. Meski yang usia 19 tahun atau ibu-ibu 40 tahun juga ada yang pakai," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Shinta Nency dan Ayu Setyo selaku pemilik produk kecantikan Ayshaskin saat dikonfirmasi di Surabaya Minggu mengatakan, saat ini tren masyarakat Indonesia dalam belanja produk perawatan kulit cukup bagus.
"Pasar perawatan kulit di Indonesia memang besar. Merek yang bermain di segmen ini juga banyak. Kami melihat kompetisi masih bisa, apalagi produk yang kami luncurkan ini sudah mendapat respons pasar yang positif dalam dua tahun terakhir," ungkap Shinta saat peluncuran produknya di Surabaya.
Ia mengemukakan, dengan peluncuran ini, pihaknya mentargetkan pertumbuhan agen-agen baru di Indonesia dari 12 agen yang sudah ada saat ini.
"Targetnya di semester II tahun 2019 ini, akan agresif mengembangkan jaringan distributor dan agen untuk mencapai peningkatan yang lebih maksimal," katanya.
Dirinya mengaku, selama dua tahun terakhir dengan memanfaatkan media sosial kemudian berlanjut ke e-commerce, sekitar 50 peranan konsumen mereka masih dari kawasan Jabodetabek.
"Sementara untuk wilayah lain, Jatim - Jateng sekitar 35-40 persen dan sekitar 10-15 persen ada di kota-kota besar di Sumatera," ujarnya.
Ia mengatakan, dalam waktu dekat ini, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan pasar moderen dan jaringan toko obat untuk menjual secara masal.
"Kami bidik pasar moderen karena memang pasar yang kami pilih menengah, dengan kisaran harga produk di Rp300 ribu hingga Rp500 ribuan untuk setiap jenis barang yang dijual," katanya.
Ia merinci, bahwa ada tujuh produk perawatan yang bisa dipakai wanita maupun pria, seperti berjerawat, gelap, dan masalah hormonal bagi wanita hamil atau menyusui.
"Termasuk untuk yang aktif di bawah sinar matahari. Produk kami memiliki bahan baku yang aman, dan sehat. Sudah kami daftarkan di BPOM, dan lolos uji sebagai produk kosmetik dengan bahan baku aman untuk dipakai," jelas Ayu pada kesempatan yang sama.
Sementara itu, kata dia, terkait penguatan distributor, produk yang memiliki tempat produksi di Bekasi itu, mentargetkan bisa memiliki satu distributor untuk satu provinsi dan distributor tersebut ditarget perbulan bisa melakukan penjualan hingga 3.000-4.000 piece dengan nilai sekitar Rp65 juta.
"Setelah Surabaya, produk dengan segmen mayoritas perempuan dan sebagian kecil pria tersebut ada di kisaran 25 tahun hingga 30 tahun. Meski yang usia 19 tahun atau ibu-ibu 40 tahun juga ada yang pakai," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019