Tiga orang calon haji asal Kabupaten Kediri, Jawa Timur, gagal berangkat pada tahun 2019 ini, karena meninggal dunia dan sakit.

"Ada tiga yang gagal berangkat, dua karena meninggal dunia dan satu sakit, baru selesai operasi," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kementerian Agama Kabupaten Kediri Paulo Jose Xemenes di Kediri, Senin.

Ketiga calon haji asal Kabupaten Kediri itu adalah Siti Ulfah (57), warga Desa Klampisan, Kecamatan Kandangan, yang gagal berangkat tahun ini karena sakit.

Sementara dua yang meninggal dunia adalah Jaitun (64), warga Dusun/Desa Titik, Kecamatan Semen, dan M Muhaimin (79), warga Desa Manyaran, Kecamatan Banyakan.

Paulo mengatakan, untuk calon yang sakit keberangkatannya ditunda, sedangkan untuk jamaah yang meninggal dunia digantikan oleh ahli warisnya. Kebijakan itu dilakukan, karena kedua calon haji itu sudah melakukan pelunasan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH).

Secara total, Paulo mengatakan jamaah calon haji dari Kabupaten Kediri yang akan berangkat sebanyak 1.158 orang yang terbagi dalam tiga kloter, yakni kloter 36 akan berangkat pada 17 Juli, kloter 37 dan 38 akan berangkat ke pada 18 Juli.

Pihaknya juga telah memberikan penyuluhan serta pendampingan bagi jamaah calon haji, termasuk dalam hal pemeriksaan kesehatan serta manasik haji.

Kementerian Agama akan melakukan pembinaan massal terakhir bagi jamaah pada 10 Juli, sekaligus pelepasan jamaah calon haji.

"Nanti tanggal 10 Juli pembinaan terakhir sekaligus ada pelepasan jamaah calon haji oleh Bupati. Di musim haji ini, untuk risiko tinggi mudah-mudahan tidak ada, karena berdasarkan surat dokter dari hasil pemeriksaan calon haji layak mengikuti ibadah haji termasuk penerbangan selama 10 jam," kata dia.

Para jamaah, lanjut dia, akan berangkat dengan mendapatkan kawalan ketat aparat kepolisian.

Ia berharap pelaksanaan ibadah tahun ini juga berjalan dengan tertib serta lancar. Para jamaah calon haji asal Kabupaten Kediri bisa berangkat dan kembali ke Tanah Air dalam keadaan sehat.

Untuk persiapan pengiriman koper milik para jamaah, Paulo mengatakan dilakukan sehari sebelum rombongan berangkat ke asrama haji. Nantinya, koper akan diteliti, dan jika terdapat barang yang dilarang untuk dibawa akan diamankan terlebih dahulu.

Ia menambahkan, pemerintah kabupaten juga membantu banyak untuk pemberangkatan jamaah calon haji asal Kabupaten Kediri, dengan menyediakan angkutan bus. Ada sekitar 22 unit kendaraan bus yang disewa guna mengangkut para jamaah.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019