Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) terhadap potensi wabah penyakit hepatitis A di daerah tersebut.

Sekretaris Dinkesdalduk KB Kabupaten Trenggalek Sutikno Slamet di Trenggalek, Jumat, mengatakan ada dua hal yang melandasi digelarnya PE di sejumlah wilayah setempat, yakni karena adanya tren peningkatan kasus hepatitis dari tahun ke tahun, terutama selama kurun tiga tahun terakhir, dan berkorelasi dengan wabah penyakit kuning itu di daerah tetangga Trenggalek, yakni Pacitan hingga berstatus KLB.

"Kami terus melakukan pemantauan terkait penyebaran penyakit itu (hepatitis) di sini (Trenggalek). Jadi tim kami telah turun untuk melakukan PE juga memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait cara pencegahannya," katanya.

Kegiatan penyelidikan itu bertujuan mengenali penyebab, sifat-sifat penyebab, sumber dan cara penularan atau penyebaran serta faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya penyakit hepatitis tersebut.

Diharapkan dari hasil PE itu, ada petunjuk yang spesifik terkait ada/tidaknya virus hepatitis, area yang terinfeksi atau bahkan menjadi kawasan endemi penyakit kuning.

Dia mengharapkan seluruh masyarakat membiasakan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut.

Hal ini meliputi membiasakan cuci tangan dengan sabun, buang air besar (BAB) di jamban, hingga mencuci pakaian maupun peralatan makanan dengan sabun dan membilarnya dengan air mengalir.

"Selain itu, kami juga telah memberikan kaporit kepada beberapa sumur atau sumber air warga untuk mencegah virus tersebut. Semoga saja kesadaran masyarakat terkait hal ini ada dan penularannya bisa dicegah," kata Sutikno.

Kasus penyakit hepatitis di Kabupaten Trenggalek selama tiga tahun terakhir (2017, 2017 dan 2018) menunjukkan tren peningkatan. Pada 2017, tercatat sebanyak 203 kasus, 2018 sebanyak 263 kasus dan kurun pertengahan 2019 ini sebanyak 303 kasus.

Data itu bersifat akumulasi setiap tahunnya berdasar rekam medik pasien yang menjalani rawat inap di RSUD dr Soedomo. Data mengacu pasien rujukan ataupun pasien rawat inap yang telah didiagnosis mengidap penyakit hepatitis.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019