Sebanyak 12.000 pendidik TPA/TPQ dan Sekolah Minggu mendapatkan kenaikan Jasa Pelayanan (Jaspel) dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya pada triwulan IV tahun ini dari yang semula Rp300.000 naik menjadi Rp400.000 per orang tiap bulan.
"Jumlah kuota penerima jasa pelayanan bagi pendidik TPA/TPQ dan Kelas Minggu pendanaan dari APBD Kota Surabaya di tahun 2011 sampai 2013 kuota di angka 10.000 dan mulai tahun 2014 sampai 2018 ada di angka 12.000," kata Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Masyarakat, Kesenian dan Olahraga Pendidikan (PDKOP) Dispendik Surabaya Thussy Apriliyandari di sela pembinaan Pendidik TPA/TPQ dan Sekolah Minggu di Convention Hall Surabaya, Selasa.
Ia mengemukakan penerima Jaspel ini berasal dari TPA/TPQ dan Sekolah Minggu yang sudah mempunyai Nomor Induk/Registrasi dari Kementerian Agama Kota Surabaya dengan jumlah peserta didik setiap lembaga minimal 20 anak.
"Setiap guru hanya berhak mendapatkan bantuan jaspel tenaga pendidik dari satu lembaga dan satu sumber saja. Tidak diperbolehkan dobel misalnya dari Lembaga TPA/TPQ yang berbeda atau Tunjangan Bunda Paud/Tutor Kejar Paket A, B dan C," ujarnya.
Selain memaparkan jumlah pendidik yang menerima Jaspel, kegiatan pembinaan diawali dengan doa bersama mendoakan kesembuhan Ibu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
"Masing-masing agama berdoa pada ruangan-ruangan yang telah disediakan," kata Thussy.
Sementara itu, anggota Dewan Pendidikan Kota Surabaya, Yogi Noor Shodiq mengutarakan sebagai seorang pendidik ada empat yang hal yang harus diperhatikan.
Pertama pendidik merupakan ayah/ibu atau sebagai orang tua yang terus membimbing para generasi muda. Kedua, seorang pendidikan harus mampu menamkan adab budi pekerti yang baik.
Ketiga, seorang pendidik harus mampu menanmkan semangat juang kepada anak didiknya. Keempat, seorang pendidik mampu menanamkan akhlak yang baik kepad muridnya.
"Baik guru ngaji maupun guru sekolah minggu merupakan sebuah tumpuan dalam mencetak generasi emas bangsa yang memiliki akhlak mulia," ujar Noor Shodiq.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Jumlah kuota penerima jasa pelayanan bagi pendidik TPA/TPQ dan Kelas Minggu pendanaan dari APBD Kota Surabaya di tahun 2011 sampai 2013 kuota di angka 10.000 dan mulai tahun 2014 sampai 2018 ada di angka 12.000," kata Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Masyarakat, Kesenian dan Olahraga Pendidikan (PDKOP) Dispendik Surabaya Thussy Apriliyandari di sela pembinaan Pendidik TPA/TPQ dan Sekolah Minggu di Convention Hall Surabaya, Selasa.
Ia mengemukakan penerima Jaspel ini berasal dari TPA/TPQ dan Sekolah Minggu yang sudah mempunyai Nomor Induk/Registrasi dari Kementerian Agama Kota Surabaya dengan jumlah peserta didik setiap lembaga minimal 20 anak.
"Setiap guru hanya berhak mendapatkan bantuan jaspel tenaga pendidik dari satu lembaga dan satu sumber saja. Tidak diperbolehkan dobel misalnya dari Lembaga TPA/TPQ yang berbeda atau Tunjangan Bunda Paud/Tutor Kejar Paket A, B dan C," ujarnya.
Selain memaparkan jumlah pendidik yang menerima Jaspel, kegiatan pembinaan diawali dengan doa bersama mendoakan kesembuhan Ibu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
"Masing-masing agama berdoa pada ruangan-ruangan yang telah disediakan," kata Thussy.
Sementara itu, anggota Dewan Pendidikan Kota Surabaya, Yogi Noor Shodiq mengutarakan sebagai seorang pendidik ada empat yang hal yang harus diperhatikan.
Pertama pendidik merupakan ayah/ibu atau sebagai orang tua yang terus membimbing para generasi muda. Kedua, seorang pendidikan harus mampu menamkan adab budi pekerti yang baik.
Ketiga, seorang pendidik harus mampu menanmkan semangat juang kepada anak didiknya. Keempat, seorang pendidik mampu menanamkan akhlak yang baik kepad muridnya.
"Baik guru ngaji maupun guru sekolah minggu merupakan sebuah tumpuan dalam mencetak generasi emas bangsa yang memiliki akhlak mulia," ujar Noor Shodiq.(*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019